LAMPUNG SELATAN-Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)Kabupaten Lampung Selatan gelar Sosialisasi target penurunan tentang dampak STUNTING.
Untuk agenda sosialisasi Tim dari Kabupaten harus melaksanakan beberapa aksi dari aksi satu sampai aksi yang kesekian, guna dapat menghasilkan tahapan untuk pelaporan ke tingkat Kabupaten mengenai penurunan STUNTING yang ada di wilayah terdampak.
Perihal tersebut dikatakan Rahman dari Dinas PMD Lampung Selatan saat di kompirmasi awak media dalam acara Sosialisasi di Aula Balai Desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan pada hari Kamis.(17/09/2020).
Dalam gelar acara Dinas PMD Lampung Selatan didampingi Mugihanto Kepala Desa Way Huwi selaku tuan rumah, Pendamping Kecamatan Jati Agung dan Pendamping Lokal Desa.
Serta diikuti 9 Desa dari 6 Kecamatan
di seputaran wilayah Kabupaten Lampung Selatan, yang berkatagori STUNTING Diantara nya: Kecamatan Way Sulan Desa Mekarsari, Kecamatan Natar Desa Panca Sila, Desa Bandar Rejo, dan Desa Manda, Kecamatan Tanjung Sari Desa Wonodadi, Kecamatan Katibung Desa Tanjung Agung dan Desa Neglasari, Kecamatan Tanjung Bintang Desa Jati Baru, dan Kecamatan Jati Agung Sendiri Desa Gedung Agung.
Dengan di wakili satu Kader Pembangunan Manusia( KPM) satu Bidan Desa, serta satu orang Stap perencana Desa.
"Menurut Burhan penanganan STUNTING di tahun 2021 mendatang di Progam kan Anggaran nya bersumber dari Dana Desa (DD) bukan lagi dari pemerintah pusat,
Burhan juga berharap, Antara pemerintah Desa dan Tim penanganan STUNTING ada kerja sama yang baik agar dapat memaksimal kan dalam penanganan nya, Diri nya juga menargetkan di Tahun 2023 STUNTING di Lampung Selatan dapat mendekati di 0,5 Persen, Target nya.
Terpantau awak media, pada awal acara Mugihanto Kepala Desa Way Huwi, sekaligus selaku tuan rumah dalam menyampaikan sambutannya sangat mengapresiasi atas kinerja Dinas PMD Lampung Selatan dalam penanganan STUNTING, diri nya juga berharap untuk kecamatan Jati Agung agar dapat terhilang dari dampak nya.
Wartawan: Asep.
