Oknum Wartawan Mengaku Dari Media TV, Sebarkan Berita Hoax Via Media Online Tuduh Rumah Kades Ajang Pesta Miras Di Bulanamadhan

Iklan

Oknum Wartawan Mengaku Dari Media TV, Sebarkan Berita Hoax Via Media Online Tuduh Rumah Kades Ajang Pesta Miras Di Bulanamadhan

Redaksi
Jumat, April 30, 2021 | 21:37 WIB 0 Views Last Updated 2021-04-30T14:37:50Z



JATI AGUNG LAMSEL --- Terkait adanya pemberitaan pada media sosial atau salah satu media online dengan judul "Rumah Kepala Desa Karang Rejo Jati Agung Lampung Selatan Menjadi Tempat Ajang Pesta Miras di Bulan Ramadhan" menjadikan beberapa warga desa yang berada dilokasi(rumah kades) pada saat itu  jadi terheran dan bertakon takon tak habis fikir jika media tersebut dengan seenaknya menuduh mereka (pekerja penjemur padi dan beberapa orang aparatur desa ) tengah berpesta minuman keras (miras) mabuk mabukan di saat bulan Ramadhan.

Saat itu hari Sabtu siang tanggal 24 april 2021 pekan kemarin, 3 orang pekerja jemur padi dan beberapa  aparatur desa yang berkumpul ditempat (rumah kades) guna membahas data invalid dana bansos bagi warga desa karang rejo Jati Agung Lampung Selatan lalu, dikejutkan dengan sekonyong konyong dilokasi itu (rumah kades) kedatangan empat  orang tak dikenal mengaku wartawan dari stasiun tv nasional dari bandarlampung, namun tak lama waktu berselang, kawanan ini mengubah status wartawan tv nasional dari bandar lampung jadi tim tv nasional dari pusat jakarta sedang melakukan pengawasan.

Hal itulah yang dituturkan salah satu warga desa karang rejo, Riadi  dengan mempraktekkan cara dan gaya kedatangan kawanan mengaku wartawan itu, dengan tanpa rasa sopan apa lagi santun menunjukkan jika mereka tersebut adalah bertamu alias mendatangi rumah orang dengan sesuatu keperluan" ujar nya"

 "Cara 4 orang tak dikenal yang katanya wartawan ini sangat terlihat tidak sama sekali menunjukkan etikat baik, apa lagi tata krama seperti layaknya wartawan yang saya tahu mas, maksud saya ,  kalo kita bertamu, sudah pasti  tau dirilah, tak seperti itu, seolah olah semua orang sangat kecil di mata mereka alias menyepelekan,  mereka bercerita tentang hal hal yang kami tidak tau. tentang tanah register ada bangunan alfa maret indomaret  bukan urusan kami." Ujarnya.

"Dan masalah saya dan kawan saya sebagai kuli buruh yang meminum  anggur kolesom merk sampurna  sebagai jamu kalo sedang kerja, sebotol  kami bagi bertiga itu  kenapa kami di jelek jelekkan di sangka di tuduh di tulis bulan romadon pesta miras." siapa yang pesta , itulah yang membuat kami gak habis fikir kok kami diberitakan." kalo emang bener ya gak apa apa mas,tapi ini kan gak ada yang pesta miras, saya lihat berita itu ada videonya juga gambar meja ada gelas, ada teko ceret beling minuman sirup, ada gelas kopi isinya separo, kulit kacang dan tutup botol jamu kolesom  yang kami minum bertiga itu tergeletak dilantai, tapi gak ada  gambar kami mabuk mabukan pesta miras, bernyayi senang senang, sebab kami disini bekerja tunggu jemuran padi bukannya mabuk di bulan ramadhan  ,,wong yang tuduh saya pesta muras itu aja mereka pada minum  dan ndak ada yang puasa," tukasnya.

Disaat yang sama dan waktu yang sama pula, Hal senada juga di sampaikan oleh seorang aparatur  desa dengan jabatan kepala dusun , Matrokim serta kadus lainnya juga kepala urusan (kaur) yang pada waktu itu tengah berkumpul membahas pembenahan nomor invalid dana bansos untuk warga desa setempat. Diakuinya   jika  dirinya melihat kedatangan 4 orang tak dikenal, 3 laki dan satu perempuan memasuki halaman depan rumah kepala desa lalu jalan samping tanpa permisi, mereka merangsak masuk ke arah taman bagian  belakang kediaman pribadi kades setempat, dengan serta merta mengambil gambar tanpa izin siapapun, padahal banyak manusia loh mas..!  disini, "ujar kadus,  saya hanya memantau saja sebab kami sedang ada yang di bahas, namun ke empat orang itu duduk duduk semaunya , menikmati minuman yang ada diatas meja dan sempat  juga ambil buah jambu tanpa izin, tapi saya kaget juga, kok beberapa hari setelah itu ada  berita yang gak benar dan bukan fakta sebenarnya, yakni, dikabarkan jika rumah kades di gunakan utuk pesta miras saat bulan ramadhan, ini saya yakin gak benar sama sekali pemberitaan itu, karena kami aparat desa pasti sangat marah jika ada pesta miras siang hari pada bulan ramadhan, apa lagi di rumah seorang kepala desa, "Matrokim keheranan" sembari berguman kok mereka itu begitu lakunya."

Jika menyimak  dari pemberitaan oleh salah satu media online yang   juga mengaku wartawan tv ini, dengan tanpa fakta sebenarnya atas hasil karya jurnalisnya laku disebarkan luaskan pada khalayak ini, pasti berdampak buruk dan sangat merugikan nama baik objek yang disebut.(sebelah pihak).
 preseden buruk ini semoga tak terulang lagi,  seyogya nya hal ini menjadi perhatian khusus bagi lembaga kewartawanan atau dewan pers untuk lebih menggiatkan uji kompetensi wartawan(UKW) dan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) agar masyarakat tidak dibuat gamang dengan ulah segelintir oknum mengaku dari media televisi nasional karyanya muncul di media online  dan tak bisa dipertanggung jawabkan kebenaranya. Terpenting adalah etika seorang jurnalis saat melaksanakan tugas, maksudnya dengan pendidikan kewartawanan yang mumpuni dapat semakin meminimalisir oknum - oknum mengaku wartawan tapi etika serta kode etik dan propesionalisme nya tak ada, seperti yang terjadi di desa karang rejo kecamatan jati agung kabupaten lampung selatan.  (Rs)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Oknum Wartawan Mengaku Dari Media TV, Sebarkan Berita Hoax Via Media Online Tuduh Rumah Kades Ajang Pesta Miras Di Bulanamadhan

Trending Now

Iklan

iklan