Suaralampung.com, Bandarlampung —
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Lampung, Dr. Farid Junaidi membuka secara resmi kegiatan panggung kreatifitas dan seni Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam rangka memeriahkan peringatan HUT RI dan Hari Lahir Kementerian Hukum dan HAM ke-77, Sabtu (06/08/2022).
Kegiatan yang diikuti warga binaan dari Rutan Bandar Lampung, Lapas Narkotika dan Lapas Perempuan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Rutan Bandar Lampung, Iwan Setiawan serta Kalapas Narkotika Kelas IIA Bandarlampung Porman Siregar, dan Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Bandarlampung, Putranti.
Dalam sambutannya, Farid Junaidi menyampaikan pesan dan dukungannya bahwa gelaran semacam ini diperlukan dalam upaya pembinaan warga binaan sebagai salah satu kegiatan rekreasional dan media untuk menyalurkan bakat, minat serta potensi seni warga binaan.
Dr. Farid Junaedi mengatakan ini adalah sinergitas antara Rutan Bandarlampung, Lapas Narkotika dan Lapas perempuan untuk terus saling bersinergi untuk bersama-sama membuat satu seni dan kreatifitas. Mudah-mudahan, lanjutnya, apa yang diharapkan kebahagiaan para narapidana dan para petugas ini bisa tersampaikan.
"Dalam rangka merayakan hari Dharma Karyadhika ke-77, kegiatan ini sangat diapresiasi bagus oleh narapidana dan oleh petugas yang memang sudah lama hampir tiga tahun tidak melaksanakan kegiatan karena pandemi Covid-19 dan kedahagaan ini kita mulai salurkan dengan kegiatan pentas seni," kata Farid.
Kadivpas Kemenkumham Lampung menegaskan jika kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan sesuai protokol kesehatan dan tetap menjaga keamanan, ketertiban. "Kalau acara ini berjalan dengan bagus akan kita teruskan dan kita kembangkan dilain waktu dengan Lapas dan Rutan yang ada di Provinsi Lampung," kata dia.
"Iya banyak perlombaan antara lain ada lomba marawis, menyanyi, dan fashion show dari lapas perempuan. Mudah-mudahan acara ini bisa meramaikan semangat dari narapidana kembali muncul untuk membuat seni - seni yang luar biasa, dan kita juga berharap masyarakat agar bisa lebih mengenal dan memahami bahwa di dalam Lapas meskipun terkurung tetap bisa melakukan seni-seni kreatifitas tidak terbatas," tuturnya.
