Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) membantah Dugaan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun 2022, pihak Disdik Tubaba mengklaim bahwa Realisasi dan pelaksanaan Dak Tahun 2022 telah Sesuai. Sehingga pihak Disdik Tubaba segera mengagendakan untuk kroscek kelapangan denga waktu yang belum di tentukan.
Abdurahman. Sekretaris Dinas Pendidikan Tubaba. Rabu (9/8/2023) di depan gedung DPRD Tubaba usai mengikuti Rapat Paripurna penyampaian KUA-PPAS
APBD Tahun 2024 dan APBD-P Tahun
Anggaran 2023 membantah Dugaan KKN Realiasasi DAK Bidang Pendidikan Tubaba Tahun 2022. Abdurahman mengklaim bahwa Realisasi dan pelaksanaan tersebut telah sesuai.
" Setahu saya sesuailah itu, setahu saya sesuai karena saya bukan di teknis masalahnya, bidang- bidang itu yang teknis, setahu saya sesuai" Elak Abdurahman.
Kemudian, Abdurahman menegaskan akan kroscek kelapangan dengan rentang waktu yang belum di tentukan.
"Tentunya kita suruh cek pihak sekolah dengan yang mengelola DAK kesesuaiannya, mudah mudahan kita cek dulu sebenarnya bagaimana, sekarang kita lagi sibuk 17 an ini "jawab Abdurahman sembari berlalu.
Diberitakan sebelumnya,
Realisasi DAK Fisik Pendidikan Tubaba Tahun 2022 Diduga Syarat KKN
Tulangbawang Barat -- Realisasi dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun 2022 Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat diduga syarat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Dugaan persoalan yang terjadi yakni penetapan pihak ketiga atau perusahaan yang dilakukan pihak sekolah, penetapan harga pekerjaan dibagian kuda-kuda atap senilai Rp190 ribu, dan pemasangan material yang tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB).
Hal itu begitu terlihat jelas dari penggunaan bahan material untuk pekerjaan langit langit (Plavon).
Penggunaan bahan material untuk Rangka Plavon seharusnya menggunakan Besi Holo 2/4. Akan tetapi dalam pelaksanaan menggunakan Holow Galvanis.
Erwansyah. Kepala SMPN 9 Tulang Bawang Barat mengaku hanya sebagai pelaksana kegiatan, akan tetapi ketika dimintai keterangan alasan pihak sekolah menggunakan rangka Holow Galvanis yang diduga tidak sesuai dengan RAB yan di persyaratkan.
Erwansyah berdalih kurang begitu memahami dengan alasan bahwasanya pekerjaan tersebut melibatkan Panitia Pembangunan Sekolah (P2S).
"Itu kan sesuai dengan Rab yang ada, nanti saya liat dulu RABnya Karena saya tidak tahu apa galvanis atau apa karena saya ini kan bukan ahli bangunan, jadi itulah adanya kami terima yang ada itu" Kelit Erwansyah dengan nada terputus putus.
Sementara, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat, Doni enggan berkomentar banyak perihal dugaan itu. Bahkan, saat dikonfirmasi Doni hanya mengangguk dan mengaku tidak banyak tahu realisasi di lapangan.
"Nanti kami cek lagi di lapangan," ungkap Doni ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Tulangbawang Barat, Senin, 31 juli 2023.
Dia mengaku, lupa terkait jumlah sekolah yang menerima kucuran dana Rp27 miliar yang bersumber dari pemerintah pusat tahun lalu di wilayah Kabupaten Tulangbawang Barat. Dana puluhan miliar itu, dikucurkan untuk sejumlah sekolah dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Nanti kita lihat lagi lah, Bang. Lupa datanya," katanya.
Dia enggan berkomentar terkait penentuan harga borongan senilai Rp190 ribu untuk empat item pekerjaan kuda-kuda dan atap diantaranya rangka atap baja ringan, penutup atap metal polos, pasangan bumbungan atap genteng metal, dan risplang GRC 20 cm.
Berdasarkan RAB disalah satu sekolah, pekerjaan rangka atap baja ringan SNI C. 0,75 kode analisa Suplai.1 harga satuan pekerjaan tertera Rp132 ribu meter persegi dan pekerjaan penutup atap metal polos kode analisa A. 4.5.2.32b harga satuan pekerjaan Rp95.930 meter persegi masing-masing memiliki volume 119,59 meter persegi.
Terdapat selisih uang senilai Rp37.930 per meter persegi dari dua jenis pekerjaan itu atau terdapat kelebihan bayar Rp4.533.014.
Asumsi selisih uang itu diperoleh dengan hitungan volume pekerjaan rangka atap baja ringan dengan volume 119,51 meter persegi dikalikan dengan harga Rp132 ribu persegi, maka total anggaran Rp15.775.320.
Kemudian pekerjaan penutup atap metal polos dengan volume 119,51 meter persegi dikalikan Rp95.930 meter persegi, maka anggaran yang dikeluarkan Rp11.464.594. Jika mengacu RAB anggaran dua item pekerjaan itu Rp27.239.914.
Sementara yang terjadi di lapangan, dua jenis pekerjaan itu diduga dikerjakan pihak ketiga dengan harga Rp190 ribu permeter persegi atau menghabiskan anggaran Rp22. 706.900
Kemudian untuk pekerjaan pasangan bumbungan atap genteng metal kode analisa A.4.5.2.36 dengan harga satuan pekerjaan Rp87.490 permeter dan pekerjaan risplang GRC 20 cm kode analisa A.4.2.1.25 harga satuan pekerjaan Rp73.850 permeter.
Selanjutnya, untuk pekerjaan langit langit (plafon) pemasangan langit langit PVC board + rangka Holow Galvanis kode analisa A 4.5.1.7b. Besi Holo 2/4 dengan Harga satuan Rp.93.700 per batang dan pekerjaan PVC board kode Analisa A 4.5.1.7b. dengan harga satuan Rp 72.000. per meter2.
Doni mengaku, tidak ada pengembalian dana kelebihan selisih harga yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam realisasi anggaran.
"Setau saya enggak ada," katanya.
Doni tidak dapat menjelaskan lima perusahaan yang menjadi pelaksana pekerjaan. Ia bahkan, hanya terdiam saat wartawan menanyakan alasan pemilihan pihak ketiga dilakukan oleh sekolah yang menerima bantuan. (Medi)