Suaralampung, Tanjung Bintang -- Program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan di SMAN 1 Tanjung Bintang menuai keluhan dari para siswa dan orang tua. Pasalnya, makanan yang disajikan tidak bersih dan tidak higienis. Bahkan, ditemukan cacing, ulat, jangkrik, dan tawon dalam makanan tersebut.
Keluhan ini disampaikan oleh seorang wali murid kepada awak media di dampingi oleh Muhamad Gufron Wakil koordinator nasional Tim Reaksi Cepat perlindungan perempuan dan anak (WAKORNAS TRCPPA ) yang juga sebagai Tokoh masyarakat di kecamatan Tanjung Bintang pada Jumat, 25 September 2025.
pemberian makanan bergizi gratis yang tidak higienis dapat melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak karena membahayakan kesehatan dan hak anak atas lingkungan yang aman. Hal ini dapat menimbulkan keracunan dan trauma pada anak-anak yang merupakan pelanggaran terhadap hak anak untuk hidup dalam lingkungan yang terlindungi dan aman, sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan Anak dan konvensi internasional, diantara nya:
• UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak:Pasal 59 ayat (2) huruf e menyatakan bahwa anak berhak mendapatkan perlindungan dari ancaman kesehatan, termasuk makanan yang membahayakan kesehatan.
• Konvensi Hak Anak:Berdasarkan Konvensi Hak Anak dan UU Perlindungan Anak, anak berhak mendapatkan makanan yang aman, sehat, dan bergizi.
• UU Pangan:Pasal 86 UU No. 18 Tahun 2012 mewajibkan pemerintah menjamin penyelenggaraan pangan yang aman, bermutu, bergizi, dan beragam.
Gufron berharap agar program ini segera diperbaiki dan diawasi lebih ketat, jika tidak diperbaiki lebih baik dihentikan pelaksanaannya karena kami khawatir nantinya akan berdampak buruk bagi kesehatan anak anak. Selain itu, mewakili suara wali murid, Gufron juga meminta agar diberikan sanksi kepada pihak dapur MBG yang bertanggung jawab, yaitu Dapur SPPG Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang.
Dari informasi yang redaksi himpun di lapangan, Kronologi Kejadian pada Senin dan Selasa, 22 dan 23 September 2025, Program Makan Bergizi Gratis dilaksanakan di 9 titik sekolah di dalam wilayah Dapur SPPG Desa Jati Baru,salah satunya SMAN 1 Tanjung Bintang. Siswa dan orang tua mengeluhkan kualitas makanan yang tidak bersih dan tidak higienis. Ditemukan cacing, ulat, jangkrik, dan tawon dalam makanan.
"Ini sangat saya sesalkan, dan diharapkan untuk diperbaiki dan ditingkatkan pengawasan. Selain itu, juga harus diberikan sanksi kepada pihak dapur MBG yang bertanggung jawab." Ungkapnya.
Ditambahkan Gufron, Kasus ini menunjukkan bahwa perlu adanya evaluasi dan peningkatan kualitas program Makan Bergizi Gratis untuk memastikan keamanan dan kesehatan siswa, mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi total terhadap program ini setelah banyak siswa mengalami keracunan dibeberapa tempat di Indonesia.
Ditempat berbeda, kepala SPPG desa Jatibaru kecamatan Tanjung Bintang Ellias Lisa yulina, dirinya mengakui bahwa semua informasi tersebut benar adanya, dirinya juga menyampaikan permohonan maaf serta mengupayakan berbagai cara untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
" Iya bener, foto dan video itu benar adanya dan pihak sekolah juga telah menyampaikan keluhannya kepada kami dan kami, akan memperbaiki dan memastikan ke depannya hal tersebut tidak akan terulang lagi," Katanya.
Senada dengan Wakornas TRCPPA Muhammad Gufron ,Rudi Hartono koordinator daerah Tim Reaksi Cepat perlindungan perempuan dan anak (KORDA TRCPPA) Kabupaten Lampung Selatan menyampaikan permintaan maaf saja tidak cukup menyelesaikan peristiwa ini, Rudi menekankan akan pentingnya tanggung jawab pelaksanaan program MBG di wilayah Kecamatan Tanjung Bintang agar selalu melakukan pengawasan ketat bersama lembaga terkait dari puskesmas maupun unsur lain melakukan pengawasan ketat terhadap pengadaan, pengolahan, dan distribusi makanan untuk memastikan standar keamanan pangan terpenuhi.
Rudi Hartono juga mendesak dilakukannya audit menyeluruh terhadap program makan bergizi gratis untuk menginvestigasi penyebab munculnya ulat, jangkrik ulat dan lain lain di makanan MBG dan memastikan program berjalan sesuai standar kesehatan.
Dalam kasus di SPBG kecamatan Tanjung Bintang ini,, TRCPPA Korda Lampung Selatan juga mendesak penghentian sementara program untuk keselamatan anak-anak hingga audit dan investigasi rampung.
Sementara itu camat Tanjung Bintang Heri, Purnomo melalui sambungan pesan whatsapp kepada media ini menyampaikan, bahwa dirinya membenarkan adanya keluhan dari masyarakat atas buruknya kualitas makanan dari SPPG Desa Jati Baru
di kecamatan yang dia pimpin, yang disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat serta dirinya mengharapkan agar SPPG Desa Jati Baru bisa mmperbaiki terkait dengn layanan kepada Masyarakat.
"Harapan saya dari pihak SPPG Desa Jati Baru bisa memperbaiki terkait dengan layanan kepada Masyarakat, Hari ini SPPG libur. Insya Allah saya hari senin koordinasi bersama dari Tim Kesehatan dan PKM Kecamatan Tanjung Bintang," Dijelaskannya melalui pesan wastap pada media ini Minggu (28/9/25).
Diharapkan semua pihak dapat berkontribusi dalam menjaga program unggulan pemerintah tersebut, agar dapat dijalankan secara maksimal. (Rls/ Tri)