Gambar Ilustrasi.
Metro, Suara Lampung -- Diungkapkan, Berawal dari mandat yang Katanya ( Red' Bambang Suyitno Ketua DPC PJID Kota Metro) mengaku seorang Lawyer dan diberikan oleh orang tua Oca, Kepada Saudara Bambang Suyitno, untuk menyelesaikan persoalan dirinya, namun kenyataannya Malah membuat dirinya tertekan dan situasi menjadi tidak Kondusif. Seakan yang bersangkutan memancing di air keruh, masalah yang seharusnya Kecil malah dibuat menjadi besar. Perbuatanya yang tidak Etis yang mengatasnamakan salah satu kelembagaan suatu profesi sangat disayangkan,dengan sikap tendensius arogansinya bertameng seolah dan dengan sesuka hati membuat keadaan gaduh,kisruh,menggiring opini dan mberitakan sesuka suka...,saya kira pembaca ataupun masyarakat sudah cerdas menilai tipikal oknum jurnalistik mode seperti ini
Oxsa Mengungkapkan, “ Bermula, dengan saya sendiri yang diadukan ke pihak berwajib, hingga saya dijemput, akhirnya terpaksa mengikutinya, padahal saya dalam kondisi sakit dan sebenarnya dari pihak yang berwajib sudah sangat bijaksana untuk memberikan waktu istirahat ditempat saya waktu itu karena mengingat jarak tempuh yang jauh, akan tetapi entah apa pertimbangannya kemudian saya dibawa ke rumah saudara Bambang dan Ami dalam kondisi masih sakit yang akhirnya Berdampak . Sampai Beberapa hari kemudian saya diminta keterangan oleh pihak yang berwajib, Alhamdulillah pada saat menjalani pengambilan keterangan saya merasa terayomi dari pihak berwajib dan hasil kesimpulan pengambilan keterangan yang disampaikan kepada saya, maka hasilnnya untuk penyelesaian secara kekeluargaan bukan malah seperti yang terjadi saat ini “ Ungkapnya Jelas, Pada media ini.
“ Saya heran, saya sudah usia diatas 21 tahun, undang-undang telah mengamanatkan bahwa intinya saya berhak menentukan hidup, oleh karena itu saya merasa hak asasi saya sebagai warga Negara Indonesia dirampas begitu saja, padahal saya dan orang tua saya adalah objek hukum yang berbeda,” Paparnya terlihat berkaca kaca, dan kepada Aparat hukum melalui media ini secara publik saya sampaikan dari hati nurani.
Kepada awak media ini beliau juga menyampaikan, “ Kita ini Manusia yang tidak sempurna apakah setelah kita memohon maaf dengan sepenuh hati kepada semua pihak akan tetap diinjak.. ?
Saya meyakini orang tua saya tidak menginginkan penyelesaian dengan mode seperti ini,tidak mencerminkan kepamongan." Ungkapnya penuh penyelesalan.
Disampaikan pula, “Saya secara Pribadi merasa dirugikan, bagaimana tidak, dengan cara cara Dia ( Bambang ) yang membuat kondisi semua keluarga besar dan lingkungan merasa tidak nyaman oleh pernyataannya yang over sehingga menurunkan martabat orang, memecah belah masyarakat, dan menyebarkan data pribadi saya yang disampaikan kepada orang tanpa seizin saya“ Ujarnya, Menghela nafas panjang. Sabtu (11/10/2025).
“ Sodara Bambang, Saya rasa anda tidak berhak membuat saya menderita tekanan batin dan mental, profesi Anda itu bukan untuk sesuka hati menakut nakuti seperti hantu, dan anda tidak punya hak memaksa dan memasuki wilayah privasi saya, diri saya pribadi dan sebagai umat manusia kini harus mengalami tekanan Psikologis akut yang sekarang memang sudah saya rasakan, dan saya tidak berdaya walau dirumah sendiri. Paparnya. ( Tri )