Suaralampung.com - Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang, Fatoni hingga kini masih bungkam soal anggaran obat Kanker senilai 900 juta rupiah, dan tumpukan obat di gudang yang terindikasi tidak direalisasikan ke puskesmas wilayah setempat. Dimana temuan tersebut terungkap oleh Inspeksi Mendadak (Sidak) Wakil Bupati Tulang Bawang, Hankam Hasan atas tindaklanjut keluhan pihak puskesmas dan masyarakat.
Kuat dugaan menumpuknya obat - obatan di gudang Dinkes Tulang Bawang ini, lantaran tidak prosedural atau bertentangan dengan Petunjuk Tekhnis (Juknis) Perencanaan Kebutuhan Obat. Sehingga kebutuhan obat di masyarakat tidak terpenuhi, karena ketidaksesuaian dengan obat yang ada di gudang Dinkes tersebut.
Selain persoalan temuan obat menumpuk di gudang, dalam Sidak itu juga Wakil Bupati Tulang Bawang pertanyakan anggaran sebesar 900 juta rupiah untuk obat Kanker, yang mana tidak terealisasi hingga menjelang akhir Desember 2025. Anehnya Kepala Dinkes Tulang Bawang, Fatoni enggan menjawab permintaan keterangan awak media terkait realisasi termasuk harga satuan dan jumlah total obat Kanker baik dalam hitungan Box atau Dus, yang telah terbeli oleh pihaknya.
Bahkan Ia juga menutup diri, atau tidak mau memberikan informasi tentang nama perusahaan pemenang atau pelaksana pembelian obat Kanker senilai 900 juta rupiah yang diduga tidak sesuai Juknis Perencanaan Kebutuhan Obat, meski pesan singkat WhatsApp yang terkirim padanya lewat nomor 0813-7385-0xxx terlihat ceklist dua, akan tetapi Dia tetap tidak mau meresponnya.
Kemudian, Fatoni (Kepala Dinkes Tulang Bawang) meski juga berkali - kali ingin ditemui wartawan dikantornya untuk dimintai keterangan terkait total anggaran untuk keseluruhan pembelian obat-obatan dan total anggaran bersumber APBD - APBN tahun 2025, termasuk akan mempertanyakan standarisasi gudang penyimpanan obat yang disinyalir tidak memenuhi standart atau ketentuan, sebagaimana temuan Wakil Bupati Hankam Hasan dalam Sidak tanpa penyalaan Air Conditioner (AC) dan pemeliharaan atau perawatan di gudang obat, diri Fatoni selalu tidak berada dikantor. Menurut Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) penjaga, Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang ini sedang keluar dan ikuti rapat.
"Tidak ada bang, pak Kadis dan sekretarisnya nya kalau yang kemarin, lagi keluar. Dan kalau untuk hari ini (Senin, 18/12/2025) keduanya lagi ikut rapat di lantai 2 kantor Bupati". Katanya Satpol PP penjaga kantor Dinkes Tulang Bawang pada wartawan
Sebelumnya diberitakan, Wakil Bupati Tulang Bawang Hankam Hasan didampingi Irban V Inspektorat, lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menggala. Sidak tersebut sebagai upaya Pemkab Tulang Bawang menjawab keluhan atau laporan masyarakat dan pihak puskesmas, atas pelayanan dan kekurangan obat - obatan diwilayah kabupaten setempat. Jum'at (05/12/2025)
"Alhamdulillah hari ini Sidak di Dinas Kesehatan, terutama mengechek ketersediaan obat. Karena, beberapa bulan terakhir banyak komplain dari masyarakat dan puskesmas, bahwa ketersediaan obat di puskesmas - puskesmas Tulang Bawang sangat kurang kebutuhannya, terutama obat-obatan Spesialis, TBC, vaksin Rabies, ODGJ, vaksin Tetanus dan Anti Bisa Ular itu sangat langka, sementara di masyarakat kita sangat membutuhkan. Makanya setelah mendapat laporan ini, saya sengaja mendatangi Dinas Kesehatan untuk mengechek mengapa ada kekurangan obat - obatan itu". Ungkapnya
Selanjutnya berdasarkan hasil Sidak yang dilakukan, Wakil Bupati Hankam Hasan menemukan banyaknya obat - obatan tertumpuk di gudang Dinas Kesehatan Tulang Bawang. Anehnya obat - obatan tersebut berbeda akan kebutuhan di masyarakat.
"Dan ternyata, di gudang kita lihat ada banyak obat - obatan. Tetapi yang sangat miris stock banyak di gudang sementara di puskesmas kekurangan, ternyata yang mereka stock ini berbeda dengan kebutuhan di masyarakat, ada yang over, ada yang kelebihan dan ada yang kekurangan. Makanya, ini ada Irbansus atau Irban V, supaya benar - benar memonitor agar kebutuhan obat sesuai dengan harapan masyarakat. Jangan sampai terjadi lagi bahwa dinas kesehatan memesan obat, tetapi obatnya banyak menumpuk di gudang, sementara masyarakat dibawah membutuhkan obat yang tidak sesuai dengan yang ada di gudang". Tegasnya
Lebih jauh, Hankam Hasan pun terlihat sesalkan langkah Dinkes Tulang Bawang yang melakukan penumpukan obat di gudang. Menurut Ia, Dinas Kesehatan semestinya membeli atau mengadakan obat - obatan, sesuai akan kebutuhan dan harapan masyarakat
"Jadi khan ini sangat miris, seharusnya mereka (Dinkes - Red) mengadakan obat sesuai kebutuhan. Makanya saya berharap jangan sampai kejadian lagi di tahun yang akan datang, bahwa beli obat itu harus sesuai aspirasi atau kebutuhan masyarakat. Karena kebutuhan masyarakat bisa tercermin dari tahun sebelumnya, dan jangan sembarang - sembarang membeli obat tidak sesuai kebutuhan. Contohnya ada obat dengan anggaran kurang lebih 900 juta rupiah untuk kebutuhan Kanker, pengadaannya dari bulan Juni, sampai sekarang (Desember) tidak terpakai. Dan mirisnya lagi obat itu tidak ada di Tulang Bawang, dititip di provinsi, sementara ini sudah akhir tahun, tidak terpakai sama sekali". Jelasnya Hankam Hasan pada media ini saat melakukan Sidak
Ia juga menegaskan, Irban V Inspektorat Tulang Bawang dimintanya untuk lakukan pembenahan pada Dinas Kesehatan. Sebagai wakil bupati Tulang Bawang, dirinya berharap kedepan tidak terjadi lagi kesalahan pembelian kebutuhan, yang mana kebutuhan pembelian dimaksud tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Perintah kepada Inspektorat, supaya ini dibenahi. Kedepan jangan terjadi lagi miss antara kebutuhan yang mereka beli, harus sesuai kebutuhan masyarakat. Jangan hanya pengadaan - pengadaan saja, ternyata banyak tidak terdistribusi, seperti yang kita lihat sekarang di gudang. Dan saya juga dapat informasi, ada lagi Permenkes bahwa masa kadaluwarsa obat - obatan itu 2 tahun, ternyata banyak ditemukan atau ada kita temukan seumpama belum masanya sudah banyak juga yang kadaluwarsa, karenanya itulah yang perlu kita benahi. Mudah - mudahan kedepan tidak terjadi lagi, artinya pembenahan agar supaya masyarakat dibawah tidak menjerit, karena ini amanah undang - undang untuk kesehatan masyarakat kita". Pintanya
Usai lakukan Sidak di gudang obat, Wakil Bupati Hankam Hasan juga memeriksa sejumlah ruangan di Dinkes Tulang Bawang, termasuk ruang kerja Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang (Fatoni - Red) tak luput dalam pemeriksaannya. Namun anehnya ruang kerja Kadinkes tersebut terlihat elegan penuh interior dan sangat mewah, berbeda dari ruangan Kepala Dinas lainnya. Sementara ruangan gudang obat (Penyimpanan Obat), keempat Air Conditioner (AC) dalam keadaan mati atau tidak terawat. Ironisnya lagi, Kepala dan Sekretaris Dinkes Tulang Bawang (Solihin) sedang tidak ada ditempat ketika sidak berlangsung, alasan para staf keduanya sedang berada diluar daerah. (Jon)




