suaralampung.com
Trimurjo Lampung Tengah - Disinyalir karena buruknya hasil kerjaan pembangunan pembuatan jalan lapisan penetrasi(LAPEN) proyek program pemerintah pusat Dana Desa (DD) tahun anggaran 2019 yang dilaksanakan tahun 2020 di Kampung Depok Rejo kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah diduga gunakan 3 orang yang mengaku ngaku wartawan guna memback up dugaankecurangan yang dilakukan PJ kakam Yanto hingga membuat banyak warga yang protes akibat atau ulah sepak terjangnya dipandang telah banyak menyalahi aturan dalam menjalankan tugas mulai dari seketaris kampung hingga 4 bulan trrakhir Yanto menjabat sebagai PJ di kampung setempat.
Terkait urusan back up mem back up ini mulai terhendus beberapa waktu lalu, ketika awak media ini mewawancarai PJ kakam Yanto di Balai Kampung setempat, pada wartawan pernah disampaikan jika oknum wartawan berinisial A R , ADL, N A adalah selain saudara Yanto, mereka juga teman dekatnya." kalau mereka ber tiga adalah wartawan juga dan sangat dekat dengan saya bahkan mereka itu adalah masih ada hubungan saudara dengan saya, sering kerumah." Aku nya
Ternyata apa yang disampaikan Yanto sebagai PJ kepala kampung benar adanya karena dari salah satu tim investigasi pencari fakta Lembaga Informasi R I, Suhadin sempat menyampaikan kondisi dilapangan bahhwasanya ada segelintir oknum wartawan yang diduga suruhan Yanto guna memback up pekerjaan dana desa yang sedang dan sudah dikerjakan, dengan tujuan agar wartawan atau LSM yang mendapatkan temuan terkait buruk atau kecurangan juga gratifikasi serta isu yang beredar ditengah masyarakat kampung. adapun tujuannya disinyalir agar tak ada kebocoran hingga menjadi pemberitaan atau berkas laporan yang dapat menyeret Yanto ke ranah hukum, meskipun semua tahu kedekatan Yanto dengan Bupati Lampung Tengah tak lah membuatnya bisa terjerat oleh hukum yang berlaku di negara ini.
Trimurjo Lampung Tengah - Disinyalir karena buruknya hasil kerjaan pembangunan pembuatan jalan lapisan penetrasi(LAPEN) proyek program pemerintah pusat Dana Desa (DD) tahun anggaran 2019 yang dilaksanakan tahun 2020 di Kampung Depok Rejo kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah diduga gunakan 3 orang yang mengaku ngaku wartawan guna memback up dugaankecurangan yang dilakukan PJ kakam Yanto hingga membuat banyak warga yang protes akibat atau ulah sepak terjangnya dipandang telah banyak menyalahi aturan dalam menjalankan tugas mulai dari seketaris kampung hingga 4 bulan trrakhir Yanto menjabat sebagai PJ di kampung setempat.
Terkait urusan back up mem back up ini mulai terhendus beberapa waktu lalu, ketika awak media ini mewawancarai PJ kakam Yanto di Balai Kampung setempat, pada wartawan pernah disampaikan jika oknum wartawan berinisial A R , ADL, N A adalah selain saudara Yanto, mereka juga teman dekatnya." kalau mereka ber tiga adalah wartawan juga dan sangat dekat dengan saya bahkan mereka itu adalah masih ada hubungan saudara dengan saya, sering kerumah." Aku nya
Ternyata apa yang disampaikan Yanto sebagai PJ kepala kampung benar adanya karena dari salah satu tim investigasi pencari fakta Lembaga Informasi R I, Suhadin sempat menyampaikan kondisi dilapangan bahhwasanya ada segelintir oknum wartawan yang diduga suruhan Yanto guna memback up pekerjaan dana desa yang sedang dan sudah dikerjakan, dengan tujuan agar wartawan atau LSM yang mendapatkan temuan terkait buruk atau kecurangan juga gratifikasi serta isu yang beredar ditengah masyarakat kampung. adapun tujuannya disinyalir agar tak ada kebocoran hingga menjadi pemberitaan atau berkas laporan yang dapat menyeret Yanto ke ranah hukum, meskipun semua tahu kedekatan Yanto dengan Bupati Lampung Tengah tak lah membuatnya bisa terjerat oleh hukum yang berlaku di negara ini.
Hal tersebut diatas atau dugaan back up memback up sejatinya hampir terbukti jika oknum yang mengaku ngaku wartawan itu mencoba lakukan mediasi pada Kamis pekan lalu (9/1/2020) sepakat menemui awak media yang telah memberitakan berbagai temuan di kampung Depok Rejo, tujuannya guna membantu PJ Yanto agar memberhentikan pemberitaan, dan melalui salah satu wartawan media ini biro Lampung Timur, yang sempat terjadi komunikasi untuk segera bertemu dengan maksud agar dapat memberhentikan penberitaan yang dimaksud, namun hal tersebut urung dilaksanakan karena oknum wartawan yang diduga back up PJ Yanto berinisial ADL CS merasa kesal karena berita tetap bergulir setiap hari meski mereka janji bertemu untuk mediasi.
Maaih dikatakan suhadin yang sedikit geram dengan ulah 3 orang oknum yang mengaku ngaku wartawan itu."semestinya mereka bertiga itu dalam menjalankan tugas kejurnalistikannya tidaklah berpihak pada siapapun, apa lagi di kampung Depok Rejo Trimurjo Lampung Tengah ini terdapat banyak kali dugaan atas pekerjaan PJ kakam yang dinilai oleh masyarakatnya tak becus dalam bertugas,apalagi terkait dana dan bantuan dari pemerintah semua yang dilaksanakan dikampung setempat semuanya kedapatan beemasalah, hal ini sudah kita telusuri, seharus nya 3 orang yang mengaku ngaku oknum wartawan itu seharusnya senang dengan adanya temuan dan ikut memberitakan dan bukan memberhentikan berita melalui mediasi yang gagal dilakukan itu, ini salah satu contoh buruk dan bisa mencoreng nama baik dunia jurnalisme."tutupnya
(DRZ)
barang tentu sudah dipastikan hal yang sama akan dilakukan mereka, dan bukan justru menahan untuk tidak memberitakan. akan tetapi ketiga oknum tersebut dipastikan telah membuat pemberitaan fakta hasil temuan dan memihak pada masyarakat umum yang telah memberikan informasi bermanfaat sebagai lembaga sosial kontrol di tanah air Indonesia tercinta ini. (DRZ)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
