SuaraLampung.Com, Menwujudkan Pendidikan inklusif berkeadilan sedini mungkin dan setinggi mungkin, adalah visi yang ingin dicapai oleh Cawapres Hatta Rajasa. Dikatakannya dalam debat cawapres yang disiarkan beberapa TV swasta langkah konkrit untuk mewujutkan visi tersebut dengan cara memperbanyak pembangunan pusat-pusat keunggulan, angaran ditingkatkan.
"Saya akan menyalurkan 10 triliun pertahun untuk pembiayaan riset, mengembangkan pendananan pendidikan, para guru harus ditambah dan tingkatkan kesejahtraannya, denggan demikian maka pendidikan dan sumber daya manusia dapat diwudutkan," katanya Sabtu (29/6).
Sementara Muahamad Jusuf Kala cawapres pasangan nomor urut dua, dalam pemamaparan visi misinya menyampaikan, pentingnya pendidikan budi pekerti bagi bangsa Indonesia dengan menyadari kesenjangan kwalitas pendidikan di indonesia.
Disampaikan Jusuf Kala kita bisa masukkan pendidikan budi pekerti dalam pelajaran dan disiplin ilmu yang sudah ada, misalnya dalam pelajaran bahasa indonesia, dimana dapat dimasukkan cerita yang heroik bagaimana bahasa indonesia mempercepat proses, pendidikan budi pekerti serta revolusi mental.
"Kwalitas guru juga ditinggatkan karna gurulah yang menjadi bagian terpenting dari proses pendidikan itu sendiri, kemudian perlu banyak dilakukan inovasi terdiri dari menanamkan nilai moral dalam mata pelajaran pendidikan yang ada, ditambah lagi untuk mengatasi biaya kementrian pendidikan yang dibutuhkan adalah, mengefisiensi anggaran pendidikan dengan menggabungkan pendidikan dengan hal lain, pengembangan pendidikan budi pekerti tidak harus dipisahkan tetapi dapat digabungkan serta disatukan dengan pendidikan yang telah ada," paparnya. (Tri W).
 |
| foto debat Cawapres di stasiun TV |
