Mengubah limbah air kelapa jadi rupiah

Iklan

Mengubah limbah air kelapa jadi rupiah

Redaksi
Senin, Maret 02, 2015 | 13:06 WIB 0 Views Last Updated 2015-03-02T06:07:43Z

Suaralampung.com, Siapa sangka bahwa air kelapa yang biasanya selalu kita buang sebagai limbah rumah tangga, merupakan sebuah bahan bernilai ekonomi tinggi, bila dikelola dengan sedikit sentuhan ilmu pengetahuan, maka air kelapa dapat menjadi nata mentah yang menjadi bahan pembuatan minuman sehat berserat.

Peluang itulah yang di manfaatkan oleh Muhamad Yusuf (43) tahun warga Desa Negara Ratu Kecamatan Natar Lampung Selatan (Lamsel). Berawal dari pengalamannya belajar pada seorang teman yang lebih dulu menekuni usaha pembuatan nata ini dirinya memberanikan diri memulai usahannya disela kegiatannya segai guru ngaji dan loper koran.

Ayah dua orang putra ini medapatkan bahan pembut nata, berasal dari para pembuat kopra disekitar Kecamatan Natar, bahkan untuk mendapatkan bahan tersebut dirinya juga harus berburu sampai keluar daerah hingga ke Lampung Timur dan Pesawaran.

" Sekarang untuk dapet bahannya agak susah mas, kadang kita sampek ke luar daerah, sekarang kan sudah banyak yang tau kalau air kelapa bisa diolah jadi nata," katanya Sabtu (28/2).

Pria yane identik dengan jenggot ini mampu memproduksi lebih dari 500 lembar nata setiap dua minggu dengan harga perlembar nata mencapai Rp 1,500 (seribu lima ratus). Kemudian nata produksinya di setor ke pengepul ang kemudian dikirim ke Bogor untuk memenuhi permintan industri didaerah tersebut.

" Kalau lagi baik nasibnya setiap setor dua minggu sekali bisa dapet Rp 500 ribu, kalau pas egak jadi ya bisa lebih kecil, soalnya buat nata itu kuncinya soal fermentasinya, kalau waktu fermentasinya bagus natanya bagus sebaliknya kalau fermentasinya gagal berarti natanya juga tidak maksimal," paparnya.

Pia yang fasih menterjemahkan tulisan arab jawa ini menambahkan, harga dan permintan nata itu bagus waktu memasuki bulan puasa, karna pada masaitu permintaan pasar meningkat.

"Biasanya harga nata meningkat kalu bulan puasa, juga permintaannya bertambah, tapi pada masa sekarang ini ya biasa saja, intinya ini berkah buat saya, karna dulunya saya egak nyangka kalau usaha yang sekarang menopang sebagian ekonomi keluarga ini adalah hanya usaha sampingan," ujarnya. (Tri)

Keterangan gambar : Muhamad Yusuf dengan Nata buatannya,

Keterangan gambar : proses pembuatan nata dipabrik pengepul nata di Kecamatan Natar.


Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengubah limbah air kelapa jadi rupiah

Trending Now

Iklan

iklan