30% Warga Pringsewu Tidak BAB Pada Tempatnya

Iklan

30% Warga Pringsewu Tidak BAB Pada Tempatnya

Redaksi
Selasa, Maret 08, 2016 | 08:19 WIB 0 Views Last Updated 2016-03-08T01:19:42Z

Suaralampung.com. Pringsewu; Sebanyak 30 persen warga di Kabupaten Pringsewu belum menerapkan prilaku hidup sehat dan bersih terutama membuang air besar tidak pada tempatnya atau sembarangan.

"Kami sudah melakukan pendampingan di sejumlah pekon se Pringsewu selama enam bulan, dan ternyata sebagian atau sebanyak 30 persen warganya masih buang air besar sembarangan (babs)," kata Bambang Pujiatmoko, koordinator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), saat konferensi pers di Pringsewu, (7/3).

Menurut dia, prilaku masyarakat babs ini dilakukan seperti membuang pada kolam, saluran irigasi, sungai bahkan di pekarangan setempat.

"Prilaku tersebut sangatlah tidak baik bahkan sangat merugikan bagi dirinya sendiri terlebih terhadap orang lain," katanya.

Ia menyebutkan, kebiasaan masyarakat yang masih babs masih beralasan mahalnya sarana sanitasi atau jamban sehat.

"Mereka masih beranggapan menyediakan jamban sehat itu sangat mahal sehingga tetap melakukan prilaku kurang sehat tersebut," katanya.

Untuk itu, ia mengatakan, kita akan mendeklarasikan gerakan stop babs di tiga pekon yang mulai menerapkan prilaku hidup sehat khususnya menggunakan jamban sehat dan tidak lagi babs.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu, Purhadi, mengatakan, kita akan terus melakukan pendampingan kepada masyarakat guna meningkatkan prilaku hidup sehat dan bersih.

"Salah satunya kegiatan yang akan kita laksanakan dengan even atau kegiatan festival kuda lumping STBM sehingga masyarakat akan lebih tergugah untuk menerapkan prilaku hidup sehat," kata Purhadi.

Untuk bantuan pembuatan jamban sehat, ia menyebutkan, setiap ada lomba desa selalu diberikan namun saat ini sasarannya adalah menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat.

"Kesadaran masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan kegiatan itu, karena penyediaan jamban sehat juga akan menjadi sia sia kalau mereka tidak berubah," ujarnya.

Bupati Pringsewu Sujadi mengatakan sanitasi total berbasis masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga dalam berprilaku hidup sehat dan bersih.

"Prilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) akan membantu masyarakat tetap sehat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," katanya.

Menurutnya, kegiatan tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan warga.

"Saya dukung kegiatan festival kuda lumping STBM sebagai alat penyuluhan atau sarana mengajak warga untuk ikut serta dalam penerapan PHBS di lingkungannya sendiri," ujar dia.

Mengapa kuda lumping, ia mengatakan, kesenian ini lebih familiar dan merakyat sehingga semua kalangan bisa menerimanya.

"Kesenian kuda lumping ini nantinya akan memberikan penyuluhan bagaimana berprilaku hidup sehat," kata dia.

Nanti, ia menambahkan, kita lihat apakah bisa para pelaku seni kuda lumping ini menampilkan PHBS seperti membiasakan diri mencuci tangan serta membuang air besar pada tempatnya.

"Prilaku buang air besar sembarang merupakan kebiasaan yang harus dihentikan sehingga tidak menimbulkan penyebaran penyakit di lingkungan masyarakat," katanya.

Ia melanjutkan, ke depan pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat guna meningkatkan kesadaran terkait hal tersebut. (Bram)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 30% Warga Pringsewu Tidak BAB Pada Tempatnya

Trending Now

Iklan

iklan