Laporan Reporter Yoes Anwar
Suaralampung.com. Setelah melambung tinggi pada Desember 2015-Januari 2016, harga telur ayam di pasar tradional kini mengalami penurunan signifikan. Kondisi tersebut membuat peternak merugi.
Berdasarkan pantauan pewarta suaralampung.com Di Pasar Baru Tanjung Bintang, Jumat (01/04), harga telur ayam saat ini hanya berkisar Rp 15 hingga 17 ribu per kg. Padahal, saat Desember 2015-Febuari 2016 lalu, harga telur ayam mencapai Rp 24 ribu hingga Rp 30 ribu per kg.
"Penurunan harga telur ayam ini sudah dari pemasoknya,'' dikatakan Surya. seorang pedagang kelontong Di Tanjung Bintang,
surya menambahkan, turunnya harga telur ayam itu disambut baik para pelanggannya. Mereka pun kembali membeli telur dalam jumlah banyak. ''Waktu harga telur mahal, banyak di antara pelanggan yang mengurangi pembelian telur,'' tutur Surya.
Sementara itu, Peternak Ayam Petelur ' Mandiri' Tanjung Bintang, Marzuki, menjelaskan, penurunan harga telur ayam tersebut dipengaruhi oleh berkurangnya permintaan dari pasar.
''Karena permintaan menurun, harga juga jadi ikut menurun,'' tutur Marzuki.
Sementara di tempat berbeda Kang Openk peternak ayam petelur dari seribawono Lampung timur mengungkapkan turunya harga telur di sebabkan banyaknya kiriman telur dari sumatra selatan yang di jual ke Lampung sehingga barang banyak sementara permintaan sedikit dan otomatis harga sangat turun drastis.
Dirinya juga mengeluhkah tingginya harga pakan dan besarnya biaya perawatan yang sangat tinggi dan mengingat ini masih musim penghujan wajib memperbanyak vaksin dan obat biotik.
"Yang pastinya kami peternak bakal merugi kalo kondisi begini karna kami memperoleh modal dari pinjaman kredit bank jadi kami bakal tersendat untuk pembayaranya,'' ujar kang openg lelaki ber anak tiga tersebut.