Suaralampung.Com, Para Pecinta Alam dan Penggiat Lingkungan Hidup Sepakat Bahwa Pemimpin itu harus mampu dan Mempunyai Kebijakan dan Program yang Pro Dengan lingkuan dan Melestarikan Alam, Karena Alam harus tetap dijaga untuk keberlangsungan penerus anak cucu Kita nantinya.
Seminar Umum dengan tema "Kepemimpinan dan Penerapannya di Alam" sukses dilaksanakan oleh Sobat Mustafa kerjasama dengan Petala (Petualang Alam) Lampung.
Kegiatan ini dilaksanakan pagi tadi pukul 09.00-12.00 Wib di Rumah Sobat Mustafa jalur 2 Unila. Sabtu (6/5/17).
Peserta Seminar Umum yang dihadiri oleh perwakilan seluruh Pecinta Alam se-Lampung ini sangat mengapresiasi terselenggaranya Seminar tersebut. Karena menurut salah satu perwakilan peserta bahwa sangat langka Komunitas Pecinta Alam yang mengadakan kegiatan tersebut. Selain itu, turut hadir pula Direktur Mitra Bentala dan Direktur HKTI (Himpunan Keluarga Tani Indonesia).
Seminar Umum ini menghadirkan Narasumber Hendrawan, S.E. selaku Direktur WALHI Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, S.H. selaku Praktisi Hukum Lampung, Supriyanto, S.H. selaku Direktur ICRM.
Menurut Narasumber Hendrawan, Pecinta Alam janganlah tabu terkait Politik. Karena Politik merupakan bagian penting dari perumusan kebijakan, utamanya di bagian lingkungan. Pecinta Alam harus bisa mengawal dan penyelaras kebijakan lingkungan.
Hendrawan juga menambahkan, WALHI Lampung berdiri secara Independen dan tidak terikat sama sekali terkait golongan politik manapun, tapi ia menegaskan bahwa sebagai seorang manusia yang mempunyai hak dan keinginan memperjuangkan lingkungan dan kepentingan masyarakat, maka kita sah sah saja berpolitik secara individu untuk merumuskan, mengawal dan menegakkan kebijakan lingkungan, utamanya pembelajaran politik yang bersih dan pro lingkungan serta rakyak. WALHI Lampung siap mengawal kebijakan itu.
Selain itu, Praktisi hukum Lampung Wahrul Fauzi Silalahi, S.H juga mengatakan bahwa pecinta alam harus mampu membekali dirinya untuk mengembangkan jiwa Kepemimpinan dan Penerapannya di Alam untuk menjaga, merumuskan dan memperjuangkan hak-hak lingkungan. Pecinta Alam harus cerdas mengambil sikap baik secara pribadi sebagai komunitas pecinta alam maupun secara bersama dengan lembaga hukum untuk memperjuangkan lingkungan yang lestari.
Supriyanto, SH juga menambahkan bahwa dalam rangka menjaga eksistensi kode etik pecinta alam, maka tanggalkanlah sikap merasa paling besar diantara pecinta alam lainya, karena pada kenyataannya kita adalah sama untuk sesama komunitas yang berbasis pecinta alam. Supriyanto juga bersepakat dengan teman-teman pecinta alam untuk sama-sama menjaga kode etik tersebut dan menjadikan pecinta alam sebgai bagian dari solusi dan aspirasi Masyarakat dalam menjaga dan mengelola lingkungan hidup.
Dan di akhir acara Seminar Umum tersebut semua peserta bersepandangan bahwa kita harus satu, menjaga dan merawat alam, memperbaiki sikap dan jiwa Kepemimpinan serta sebagai bagian dari aspirasi masyarakat untuk menjaga dan merawat lingkungan. (Rls).