Dua Perusahan Subkon Pembuat Ready Mix Di Lamsel, Warga Keluhkan Komitmen dan Garansi Mutu nya..

Iklan

Dua Perusahan Subkon Pembuat Ready Mix Di Lamsel, Warga Keluhkan Komitmen dan Garansi Mutu nya..

Redaksi
Rabu, November 01, 2017 | 19:43 WIB 0 Views Last Updated 2017-11-01T12:43:25Z

Suaralampung.com,Kalianda - Warga Dusun Gunung Botol Desa Penengahan Kecamatan Penengahan Lampung selatan keluhkan kualitas jalan Rigit Beton yang dibangun dengan sumber dana DD tahun 2017,melalui program pembangunan pembuatan jalan beton,yang mana ready mix nya dibeli dari dua perushaan besar Ready Mix, PT.Sorento dan PT. PP sebagai perusahaan sub kontraktor (subkon).

Pembelanjaan pengadaan melalui perusahaan besar ini seharusnya mempunyai standar kualitas mutu dan komitmen yang baik sesuai MOU yang di pesan oleh pembeli hal ini Desa, tentu yang mengacu dengan paratutan bupati (perbub) yakni standar beton K225, namun ini dusun gunung botol ini jalan beton yang di produksi dar kedua perusahaan tersebut terlihat jauh dari kualitas mutu yang baik,pasal nya belum berumur 6 bulan jalan beton ini sudah mulai mengelupas,pecah pecah dan batu seplit sudah mulai terlihat rontok dari permukaan beton, Rabu (1/11).

Menurut pantauan awak media SLCOM, batu split yang merupakan campuran dasar beton sudah mulai keluar dan berserakan tidak lagi menyatu dengan adonan jalan beton , hal ini membuat  sebagian besar warga dan pamong desa setempat meminta agar pihak sub ready mix jalan agar mau mengganti dnan bertanggung jawab karna ini menurut kami masih dalam masa pemeliharaan yang biasa nya di garansi oleh pihak subkon

Salah satu warga tono (56), kami sangat mengharapkan jalan yg baru dibangun dengan pekerjaan cor beton ini kedepanya diganti saja,  karna ini pakai dana desa dan belum tentu besok dusun kami dapat giliran pembangunan, jadi kalau baru tiga bulan sudah mulai rontok yang rugi pasti kami warga masyarakat, dan juga menurut nya sistem pembangunan yang ada di desa jangan disubkon kan,karna itu sangat banyak merugikan warga desa itu sendir.

pertama meurutnya" tidak ada unsur pemberdayaan nya,sehingga mayoritas warga desa hanya sebagai penonton itupun bila ada penyerapan tenaga kerja itu sangat minim,karna smua nya sudah beli jadi dan ini jelas tidak meningkatkan daya beli masyrakat.

Kedua"  spesipikasi kualitas  bahan material, tidak dapat kami awasi mutu nya, seperti bahanya jenis dan bentuk material nya seperti apa jelas kita tidak tau, dan sekarang terbukti bersama,hampir seluruh desa yang membeli ke perusahaan ready mix,memgeluhkan kualitas mutunya.

Menurut tono,jelas ni tidak sebanding harga dan mutunya,bila readyi mix ini kita buat sendiri, dengan standar dan pengawasan dari pihak pemkab,serta diadakan pelatihan-pelatihan kegiatan kontruksi untuk tim pelaksana kegiatan (TPK) yang ada didesa, saya rasa semua desa mampu membangun sendiri, baik jalan sampai gedung ini kan menurut saya pekerjaan kasar mas, jadi saya rasa tukang bangunan yang ada di desa-desa juga mampu membuat nya, pungkas nya. 

Kontributor : Widodo
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dua Perusahan Subkon Pembuat Ready Mix Di Lamsel, Warga Keluhkan Komitmen dan Garansi Mutu nya..

Trending Now

Iklan

iklan