Suaralampung.com-lampung timur,-Beberapa pekerjaan proyek tahun anggaran 2017 di lampung timur telah banyak hancur sebelum terpakai dan di manfaatkan oleh masyarakat, Proyek-proyek Infrastruktur yang menggunakan anggaran dana Miliaran Rupiah terancam mubazir (sia-sia)
Untuk itu, beberapa Lsm berencana akan melaporkan pihak Kontraktor atau pihak dinas yang mempunya peran tanggung jawab terkait pekerjaan baik di bidang Infrastruktur atau bangunan yang tidak memenuhi standar spesifikasi dan atau yang menyimpang dari Juklak dan Jugnis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Lsm LP3-RI Propinsi Lampung Sandy Yudha, Menurut Yudha, proyek tersebut terancam mubazir jika hasil opname proyek tidak sesuai dengan kondisi real persentase pekerjaan proyek yang telah diselesaikan.
apalagi ada salah satu proyek pembangunan puskesmas Rawat Inap yang putus kontrak dengan hasil opname persentase pekerjaan yang di prediksi hanya pencapaiannya berkisar 70% Padahal bisa jadi realnya persentase belum sampai begitu.
Menurut Yudha "hal seperti ini berbahaya, yang kita takutkan, ke depannya nanti tidak ada lagi kontraktor yang mau menawar dan menyelesaikan sisa pekerjaan itu karena nilainya tidak sesuai dengan pekerjaan. Kalau tidak ada rekanan yang mau mengerjakan proyek itu kan bisa terbengkalai, bisa mubazir (sia-sia)" jelas Yudha kepada Suaralampung.com, Selasa 2/1/2018.
Imbuhnya "untuk itu kami akan mendiskusikan permasalahan ini kepada teman-teman, baik internal LP3-RI maupun exsterna, dengan mengajak temen-temen NGO yang ada di lampung timur, untuk menyikapi hal tersebut bila perlu secara bersama-sama untuk meminta aparat penegak hukum melakukan penyelidikan" tegasnya.
Berita wartawan Suaralampung.com (Raja)
