Masyarakat Keluhkan Proyek Puluhan Milyar Untuk Bahan Baku Air Bersih Diduga Tidak Berfungsi

Iklan

Masyarakat Keluhkan Proyek Puluhan Milyar Untuk Bahan Baku Air Bersih Diduga Tidak Berfungsi

Redaksi
Rabu, Mei 30, 2018 | 21:52 WIB 0 Views Last Updated 2018-05-30T14:52:30Z

Suaralampung.com-Tanggamus-. Warga Pekon Sukaraja Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus Lampung, merasa kecewa, pasalnya  proyek yang katanya berjumlah 12 milyar rupiah yang berasal dari APBN tahun anggaran 2016 untuk  Penyediaan Air Baku Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Mesuji Sekampung hingga kini tidak mengalir bahkan tidak berfungsi sama sekali. 

Seperti yang diungkapkan Wawan, salah satu warga Pekon Sukaraja Kecamatan  Semaka, Dia sangat kecewa karena setelah selesai pembangunan proyek penyediaan air baku tersebut hanya  seminggu air mengalir dan setelah itu hingga kini bak penampungan yang berada di Pekon mereka kosong tidak ada airnya sama sekali.

"Kami sangat kecewa, karena kami hanya merasakan air tersebut selama seminggu dari proyek penyediaan air baku mesuji ini pak, itu pun sudah lama sekitar akhir tahun 2016, setelah itu kosong sampai sekarang," tuturnya kepada awak media dikediamannya, senin, - ( 29/5/18).

Senada, seperti halnya yang diungkapkan oleh Edi, warga Pekon Sukaraja, dia membenarkan  bahwa masyarakat kecewa dengan hasil proyek penyedian air baku mesuji ini yang tidak menghasilkan air sesuai dengan harapan mereka. Apalagi sebagian besar masyarakat sudah mengeluarkan biaya untuk membeli pipa paralon ataupun selang guna mengalirkan air dari bak pembagian dirumah masing-masing. Hal tersebut sangat wajar karena keadaan air sumur mereka di Pekon Sukaraja, tidak jernih alias berwarna kekuning-kuningan. 

"Banyu ngalir cuma seminggu  terus macet tekan sak iki iku bener pak, pedalo warga keneki wes do tuku paralon ,selang go nyambungke banyu tekan omah, ora titik dwet jane tapi pye meneh banyu macet tekan sakiki wong pemerintahe meneng wae," keluhnya dalam bahasa Jawa. 

Saat dikroscek ke tempat sumber mata air tersebut, terlihat dan tampak bahwa mata airnya sangat kecil, hanya 1 liter per menit, berbeda dengan yang ditulis diprasasti bahwa sumber mata air tersebut 10 liter/detik. Dengan debit air seperti itu tidak mungkin mengaliri dua Pekon yang berjumlah ± 2000 jiwa. Kemungkinan berdasarkan data dilapangan ada dugaan salah dalam perancanaan awal penentuan titik sumber mata air proyek tersebut. 

Saat dikonfirmasi ke Wibowo, Ketua Kelompok Pemeliharaan dan Pemanfaatan Air Baku tersebut menjelaskan bahwa setelah peresmian dan serah terima sekitar bulan Desember 2016 lalu, air mengalir sampai meluap hingga tiga bulan.

"Air mengalir hingga tiga bulan, wong saya yang mengendalikan pembagiannya sehari Sukaraja sehari Sedayu dan seterusnya," kilahnya. 

Program Pelaksaan Penyediaan Air Baku Mesuji Sekampung di Sedayu Sukaraja dikerjakan  oleh Satuan Unit Pelaksana (UPT) Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Lampung, melalui Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) di bawah  Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung.

Program tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 7  Tahun 2004 yang mengamanatkan BBWS untuk mewujudkan pengelolaan dan pendaya gunaan air yang adil, merata dan berkelanjutan. 

Yang selanjutnya di atur dalam Permem PU No.26/PRT/M/2006 Tentang Perusahan atas  Permen PU No.12/PRT/M/2006 tentang susunan  organisasi dan tata kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanan, pelaksanaan kontruksi, operasi dan pemeliharaan.(Sahril Fauzi/Saripudin/Azhimi tim AJOI)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Masyarakat Keluhkan Proyek Puluhan Milyar Untuk Bahan Baku Air Bersih Diduga Tidak Berfungsi

Trending Now

Iklan

iklan