Suaralampung.com-lampung timur-barat.Tindakan eksploitasi anak di bawah umur kembali terjadi,eksploitasi kali ini terjadi di Kabupaten Lampung Timur,hampir sama dengan kejadian eksploitasi anak yang terjadi di kabupaten purwakarta,Jawa Barat,dengan mendandani anak dibawah umur seperti tuyul,hal ini juga terjadi di Lampung Timur pada saat pembukaan festival gua pandan beberapa hari yang lalu,pada saat itu Bupati Lampung Timur Chuanunia chalim yang juga sebagai wakil Gubernur Lampung terpilih,diarak oleh dua bocah yang didandani juga seperti tuyul.
Kasus eksploitasi terhadap anak-anak oleh Bupati Lampung Timur Chusnunia chalim terjadi dalam sebuah acara Festival Gua pandan, terlihat pemandangan atau keadaan yang menurut sifat anak-anak belum layak dilihat. Seperti mendandani anak-anak bagaikan tuyul, dilumuri lumpur di sekujur tubuhnya dan diarak mengelilingi lokasi kegiatan tanpa alas kaki,serta membuat kegiatan yang mengikutsertakan anak-anak kecil dari waktu pagi sampai sore hari untuk memeriahkan acara tanpa melihat kondisi fisik mereka.tentunya hal ini tidak sesuai dilakukan di Lampung Timur karena saat ini Kabupaten Lampung timur sedang gembar-gembor mewujudkan Lampung timur sebagai Kabupaten Ramah anak.
Meski diklaim bahwa itu merupakan wujud budaya dari manusia, tetapi menurut salah satu warga Lampung Timur hendra mengatakan bahwa,ini bukan budaya tapi sebuah penghinaan dan pelecehan terhadap manusia.
"menurut saya ini budaya yang salah,berbudaya itu tidak merendahkan martabat dan kedudukan manusia. Bukan diberlakukan seperti tuyul. Ini penghinaan terhadap manusia dan pelecehan terhadap mahluk ciptaan Tuhan yang maha Esa sebagai mahluk yang paling sempurna".jelasnya.
Hendra juga menyayangkan dengan kejadian tersebut,karena tidak adanya respon dari pihak panitia penyelanggara dan dinas Pariwisata Lampung Timur serta lembaga yang memperjuangkan hak,dan melindungi anak-anak,padahal di Lampung Timur banyak lembaga yang menaungi serta menjaga hak-hak anak seperti AKRAP,LPAI dan lainnya mereka seakan tutup mata atas kejadian tersebut.pungkas Hendra.
Sementara itu terkait adanya eksploitasi anak di Lampung Timur wartawan pepadun.news mencoba untuk meminta tanggapan dari Kepala Dinas Pariwisata Lampung Timur,namun saat di hubungi via telp tidak aktif,sementara itu ketua LPAI Lampung Timur,saat dihubungi juga via telp yang bersangkutan enggan menjawab.
(Raja/S.Parman).