Dari pantauan media Kantor Pekon/Desa Penanggungan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus Lampung nampak tidak terawat dimana pulangnya tidak terbaca sehingga diduga tidak dipergunakan sebagai tempat melayani masyarakatnya. Tim media AJOI Tgms.
Suaralampung.com-Tanggamus-Tidak terima diberitakan di media online tentang pembangunan dana desa(DD) tahun 2017, oknum Kepala Pekon (Kakon) Penanggungan, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus Lampung, diduga ngamuk dengan warga yang jadi narasumber.Rabu,(5/9/18).
Sungguh perilaku tidak layak ditiru, seorang Kepala Pekon yang seharusnya melindungi dan mengayomi warganya, ini malah sebaliknya.
Dengan cara senggaja menantang duel warganya.Bagaimana tidak, hanya karna kesal warga curhat kemedia online masalah pembangunan dana desa (DD) di Pekon(desa) Penanggungan Tahun 2017 diduga asal jadi.dan saat ini dugaan indikasi pembangunan tersebut menjadi sorotan beberapa Media Online.
Menurut MR(45) warga Pekon Penanggungan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus ketika di konfirmasi awak Media melalui telpon selulernya, rabu, 5 September 2018.
Mengatakan,waktu malam rabu saya sedang duduk bersama teman-teman di dalam tarup salah satu warga yang akan melaksanakan hajatan,Tiba-tiba dia (Kakon)datang dari arah Kota Agung dengan membawa motor sambil ngebut lalu dia berhenti dan menghampiri saya sambil berkata "apa maksud kamu memberitakan pekerjaan saya di media online,apakah kamu(MR) sudah jago dan apakah kulit kamu sudah tebal ,saya tidak takut sama kamu, kalau memang kamu berani tunggu saya di mana kita duel," ungkap MR menirukan kata-kata kakon Nsw.dan saya hanya terdiam,ungkapnya.
Ditempat terpisah,Amroni,Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) DistrikTANGGAMUS mengatakan, kami selaku Lembaga swadaya masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia distrik Tanggamus, sangat menyayangkan sikap arogansi seorang Oknum Kepala Pekon, Pekon Penanggungan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus terhadap warganya sendiri.
Menyikapi masalah pemberitaan tentang Nasirwan oknum Kakon Pekon Penanggungan, bersumber dari keterangan warga yang lain, apapun dalihnya tindakan arogansi seperti itu tidak bisa dibenarkan dan juga bisa memicu konflik terutama kedua belah pihak, ungkap Amroni. (Tim OJOI Tanggamus/Saripudin )