Suaralampung.com - Lampung Timur - Persembahan Drama Musikal Roro Jonggrang, Tari Merak dan Tari Cendrawasih oleh pelajar SMK Mandiri Bandar Agung di Pentas Seni Hut Desa Bandar Agung ke 50 berhasil hipnotis ratusan pengunjung. Mereka tampak terharu dan merasa terhibur dengan pentas yang di gelar dalam rangka memeriahkan puncak perayaan Hut Desa yang berlangsung, Minggu (3/3/2019).
Acara yang dihelat di halaman balai Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur ini, pelajar SMK Mandiri dengan apik menampilkan drama bercerita terbentuknya legenda seribu candi. Sebuah cerita berkisah tentang seorang putri bernama Roro Jonggrang yang enggan di persunting Bandung Bondowoso yang kemudian mengajukan syarat untuk dibuatkan seribu candi dalam waktu semalam.
Meski cerita itu dikemas cukup sederhana dan waktu yang singkat, namun tetap membuat bulu kuduk pengunjung merinding dan terkagum-kagum. Sebuah cerita yang dikemas dan di perankan secara apik itu membuat pengunjung mudah memahami gerakan tari dan dialog yang dibawakan para pemeran secara lip sync ini.
Bahkan ketika bermunculan sejumlah bromo corah yang menggambarkan jin-jin pembantu Bandung Bondowoso dalam menciptakan seribu candi, aplus gemuruh dari penonton pun mendadak meramaikan suasana. Dan hingga akhir pertujunjukan, teriakan-teriakan kagum sejumlah penonton terus mewarnai aksi-aksi pertunjukan.
"Bagus dan sesuai latihan, penampilan anak-anak ini kami siapkan selama hampir 2 bulan. Melalui tampilan ini, kami ingin mengenalkan SMK Mandiri sebagai sekolah yang layak menjadi rujukan orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya", ujar Kepala SMK Mandiri Bandar Agung, Sutrisno yang turut hadir mengawal anak didiknya siang itu.
Selain tampilan Drama Roro Jonggrang, tim kesenian SMK Mandiri juga menampilkan pertunjukan Secret Band, Tari Kipas, Tari Sigeh Pengunten, Tari Merak, Tari Cendrawasih, dan Tari Dancer yang seluruhnya di peragakan dengan baik oleh siswa-siswi SMK Mandiri Bandar Agung. "Mereka butuh waktu 2 minggu untuk tampil bagus seperti ini", tambah Sutrisno.
Sementara itu, Kepala Desa Bandar Agung, Kamidi menganyampaikan apresiasi dan menyambut baik semangat para guru dan pelajar dalam menunjukan kemahirannya di petas seni tersebut. Ia pun berkeinginan agar pementasan serupa kedepan lebih diperluas hingga tingkat Usia Dini, SD dan SMP. "Jadi tidak hanya oleh pelajar SMK saja, tapi seluruh pelajar sekolah yang ada di Bandar Agung", tegasnya.
Berita wartawan suaralampung.com
(Roy)
