Suaralampung.Com.
LAMPUNG TENGAH suaralampung.com - Berdalih atau dengan alasan untuk kepentingan umum,camat Trimurjo Wanda Rusli dengan lantang akan membela mati matian oprasional pabrik beras dan bangunan gudang di Desa Tempuran 12 B kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah yang notabene dari nol pembangunan hingga beberapa bulan telah berdiri tak mendapat izin lingkungan dari warga sekitar karena khawatir pabrik penggilingan padi yang bakal beroprasi tepat di depan kediaman masyarakat kampung setempat itu berdampak kesehatan karena debu dan bissing suara aktifitas di bangunan itu nantinya.
Camat Trimurjo juga sebelum nya sama sekali tak di beri tahu oleh segelintir oknum dengan atau atas nama kelompok tani telah membangun gudang dan pabrik beras tanpa seizin pihak kecamatan setempat. Di akui Wanda Rusli beberapa waktu lalu saat beberapa awak media menginformasikan hal ini pada bapak camat yang terhormat di ruang kerjanya.
Mendengar prihal itu terkait bagunan tak berizin di wilayahnya tersebut dengan langkah cepat dan pada hari itu juga lWanda memerintahkan kasi Trantib bernama Hermono langsung ke TKP untuk mengecek secara langsung bangunan dan pabrik beras sesuai info apa adanya di dapati memang tak mengantongi izin.Hermono yang paham dengan perizinan beliau akan melaporkan ke puhak yang berwenang juga lapor camat setempat untuk memberi tahu petsoalan yang ada.
Menurut camat Trimurjo Wanda Rusli yang sempat di konfirmasi guna mengklarifikasi terkait bangunan ilegal atas nama oknum kelompok tani karena tak mendapatkan izin lingkungan dari warga sekitar kepada awak media wanda terkesan menyalahkan warga yang tak mau beri tanda tangan terkait bangunan pabrik yang di pandang oleh masyarakat setempat tak cocok di dekat pemukiman mereka.
Sangat dilluar dugaan dan juga disayangkan seorang camat mementingkan dan membella atas nama kolompok yang belum jelas, dan mengabaikan dampak kesehatan masyarakat dengan dalih kepentingan umum. "Saya mau tanya. memang sekarang ada dampak nya, ada penyakit atau bising dan ada debu daripabrik..!! Kan itu nanti jika ini sudah berjalan dan terkena dampakknya. Barulah cari solusi kata Wanda dengan Lantang, dan saya sudah mengantongi nama warga itu satu persatu kalau mereka tak mau tanda tangan menyetujui berdirinya pabrik itu maka akan saya usir dari Indonesia."cerca Wanda"
Ada kejanggalan dalam proses pembangunan yang mengatas namakan kelompok tani ini ,sebab beberapa kali SAGIMAN yang notabene ketua kelompok juga seorang pengusaha ini sulit sekali untuk dikonfirmasi tetkait masalah bangunannya itu dan terkesan sembunyi menghindari awak media(wartawan).
Dituturkan Darman warga dekat pabrik yang sebentar lagi mungkin beroprasi ini beberapa waktu lalu pada wartawan " dari padang pondasi saya sudah curuga mau di bangun apa ini ujarnya,sebab waktu di tanyakan dengan mereka jawabannya selalu berubah ubah, mungkin mmungkinui kami kata Darman tapi akhirnya ketahuan juga mereka pasang mesin waktu di test suara nya cukup bising dan mengganggu karena terlalu dekat dengan tempat tinggal kami. "Kesal warga"(Rz/Tri)