Suaralampung.Com.
Pesawaran - Sejak terkuaknya dugaan gudang oplos BBM murni pertamina dengan minyak mentah asal Sumatra Selatan yang dilakukan osekelompok oknum TNI dan masyarakat sipil di Desa Negeri Sakti Pesawaran Lampung dampaknya menimbulkan keresahan di tengah masyarakat pemilik kendaraan bermotor khususnya kini sangat ragu untuk membeli BBM, terutama pada pedangang eceran, juga SPBU yang diduga terima suplai minyak dari tangki pertamina yang kedapatan keluar masuk gudang oplosan tersebut sejak tahun 2017 lalu.
Hal tersebut dituturkan salah satu perangkat Desa setempat saat dijumpai awak media di kediamannya Senin (22/7/2019).
"Iya alhamdulilah kasus ini terungkap karena masyarakat termasuk saya sendiri saat ini sangat ragu untuk.membeli BBM terutama pada penjual eceran di sepanjang jalan raya, terkait minyak oplosan ini, saya ingat dengan tetangga saya yang membeli minyak asal dari gudang itu untuk dijual lagi, tapi BBM motornya aja dia beli ke SPBU, berarti minyak yang dijualnya itu gak benar, waduuh bagaimana jika ini terus terusan dan tidak di tindak karena yang menanggung dampak kerugiannya masyarakat luas karena dengan minyak oplosan itu sudah dipastikan mesin akan mengalami kerusakan"ujarnya"
Hingga lebih dari satu pekan pemberitaan ini diterbitkan terkesan aparat penegak hukum setengah hati untuk menindak tegas dugaan jaringan oplos BBM, hal itu terindikasi dari gudang tempat tangki pertamina dan truk minyak mentah di Desa Negeri Sakti kabupaten Pesawaran Lampung yang kini kosong ditinggalkan sementara itu tanpa ada tanda tanda seperti garis polisi sebagai symbol kasus tersebut tengah dalam penanganan.(Ros/Tri)
