Gubernur Arinal Kembangkan 8 Kebijakan dari Konferensi Internasional IDF 2019 yang Sejalan dengan 33 Janji Kerja Rakyat Lampung Berjaya
Suaralampung.Com.
JAKARTA ----- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadiri konferensi internasional Indonesia Development Forum (IDF) 2019, yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019).
Acara yang dibuka Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla tersebut, bertema "Mission Possible: Memanfaatkan Peluang dalam Pekerjaan Masa Depan Untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif".
Dalam tema yang menghadirkan 250 ini, Arinal menggarisbawahi sedikitnya 8 kebijakan dan program IDF 2019 yang sejalan dengan 33 Janji Kerja Rakyat Lampung Berjaya.
Delapan kebijakan Pemprov Lampung tersebut, pertama, terkait masalah transisi dari sektor pertanian ke industri dan jasa sudah mulai terlihat namun masih berjalan lamban.
"Oleh sebab itu, kita akan berupaya mempercepat transformasi struktural
ekonomi Provinsi Lampung," ujar Arinal, di sela-sela acara konferensi.
Kedua, menurut Gubernur, terkait dengan reformasi sistem pendidikan dan vokasi. Gubernur Arinal menekankan smart school dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai terobosan.
Ketiga, terkait peluang kerja yang bersifat terbuka (inklusif). Misalnya dengan menerapkan program Perempuan Berjaya melalui sejumlah program"Termasuk mengembangkan keterampilan penyandang disabilitas untukpeningkatan penyerapan tenaga kerja disabilitas," kata Gubernur.
Keempat, lanjut Gubernur, terkait penataan regulasi dan kebijakan pengembangan dunia usaha yang dilakukan dengan menyederhanakan perijinan dan sejumlah kegiatan pro investasi.
Kelima, mengembangkan ekonomi kreatif, UMKM dan koperasi, melalui sentra-sentra industri kreatif berbasis sumber daya dan keunggulan lokal dan berbagai kegiatan pendukung lainnya.
Keenam, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin (PEMM), berupa
keterampilan kewirausahaan berbasis pada ekonomi lokal dan penggunaan sumberdaya lokal sebagai sumber mata pencaharian berkelanjutan untuk menekan kemiskinan dan mencapai pertumbuhan ekonomi. "Ini dilakukan di antaranya dengan Petani Berjaya," ujar Gubernur.
Ketujuh, melaksanakan program talenta pasar lokal dengan Anak muda Berjaya dengan mendorong berbagai aktivitas kompetisi dan festival seni dan olahraga antar kalangan muda berbasis komunitas. Termasuk menggalakkan "Gerakan Malu Menganggur" di kalangan muda dan kegiatan pendukung lainnya.
Kedelapan masalah peningkatan kualitas SDM yang menyangkut pengembangan kesehatan dan pendidikan melalui program Lampung Sehat, mendorong Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) melalui upaya sosialisasi, fasilitasi, dan sinergi program berbasis komunitas. "Kita juga akan memperkuat peran Puskesmas dan memperbaiki kualitas layanan Puskesmas bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota, serta program pendukung lainnya," ujarnya.
Bagi Provinsi Lampung acara IDF ini sangat penting karena menyangkut strategi menghadapi persaingan pasar kerja global yang semakin kompetitif. Termasuk 8 kebijakan Gubernur yang memang sejalan dengan tema IDF.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut baik penyelenggaraan acara ini. Menurutnya, acara ini bisa menjadi wadah untuk lahirnya ide-ide kreatif untuk arah pembangunan negara di masa depan.
"Selama ini pemerintah sendiri yang melakukan perencanaan. Sekarang kita mengedepankan ide-ide dari masyarakat dan generasi masa depan untuk menentukan apa yang terbaik untuk masa depan," jelasnya.
Menurut Jusuf Kalla, berbicara perencanaan adalah berbicara mengenai teknologi. Apalagi saat ini, seluruh industri sudah mulai bergerak menuju digital dan bergerak sangat cepat sekali. "Kalau bicara perencanaan pasti berbicara masa depan. Jadi apabila berbicara perencanaan berarti kita berbicara teknologi masa depan," jelasnya.
Jusuf Kalla berharap apa yang sudah direncanakan pada saat ini harus diikuti dengan pengimplementasian juga. (Humas Prov)