Hubungan Pemilu Dan Pemimpin Yang Baik

Iklan

Hubungan Pemilu Dan Pemimpin Yang Baik

Redaksi
Jumat, Agustus 23, 2019 | 20:50 WIB 0 Views Last Updated 2019-08-23T13:50:52Z

Hubungan Pemilu Dan Pemimpin Yang Baik

Suaralampung.Com.
Pemilu adalah sebuah ajang proses masyarakat Indonesia dalam memilih pemimpin juga wakilnya sesuai dengan konstitusi yang telah diatur dalam undang-undang dasar negara Republik Indonesia, dan juga dalam Pancasila sebagai lambang negara Pancasila yaitu pada sila ke-4 menjadi dasar proses penyelenggaraan pemilu, yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Dan memilih wakil rakyat dalam Pemilu merupakan contoh dari pada aturan tersebut atau kesepakatan tersebut, namun dalam pelaksanaannya pemilu yang digelar pertama kali pada tahun 1955 yang pernah dianggap sebagai Pemilu terbaik dan paling jujur dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia, dalam perjalanannya Mengalami berbagai metamorfosis dan perubahan dari masa orde lama hingga masuk pada masa orde baru selama lebih dari 30 tahun sehingga masuk kembali era baru babak reformasi dengan multipartai Pada tahun 1998.

Pemilu terus mengalami perubahan dan pergeseran hingga pada pemilihhan tahun 2019, dinamikanya begitu banyak sehingga Pemilu tidak lagi menjadi dasar sebagai penentu pilihan yang didasari oleh adu kecerdasan, Adu ide atau pemikiran, atau beradu visi dan misi, namun faktanya hari ini Pemilu telah terasa begitu Kotor dengan politik uang dan mungkin politik Sara, yang dilakukan oleh masing-masing tim sukses.

Saya pernah membaca pada sebuah buku bahwa kalau negara ingin maju harus berangkat dari pemimpinnya yang baik, Pemimpin yang baik hanya diperoleh dari proses pemilu yang baik, Pernyataan lain juga muncul bahwa kalau korupsi itu dapat dihilangkan dari Republik Indonesia ini, jalannya cuma satu yaitu menjadikan proses pemilu adalah proses yang bersih jujur dan adil.

Karena para pemimpin lahir dari proses pemilu yang baik,  pemilihan kepala daerah Bupati, Gubernur bahkan presiden, kemudian para anggota DPRD dari tingkat kabupaten, provinsi ataupun daerah pemilihan pusat, semuanya dihasilkan dari proses pemilihan atau Pemilu, sehingga bila biaya pemilu di Indonesia yang terlalu mahal bahkan sangat mahal, merupakan biaya Pemilu termahal di seluruh dunia ini dapat dirubah, maka hasil dari pemilu adalah hasil pemilu yang baik.

Caranya untuk dapat merubah hasil pemilu yang baik adalah salah satunya dengan membuat aturan yang baik, selain itu juga penyelenggara harus baik, yaitu dari sisi penyelenggara baik KPU (Komisi Pemilihan Umum) ataupun dari Bawaslu (Badan pengawas Pemilu) semua harus berangkat dari sebuah proses rekrutmen yang baik, sehingga menghasilkan para penyelenggara yang baik dari dua sisi itu, baik dari sisi penyelenggara ataupun dari sisi pengawas.

Karena hari ini peraturan tersebut malah menjadikan lebih sulit, banyak sekali dugaan pelanggaran namun tidak satupun yang terbukti karena dalam proses pidana Pemilu undang - undangnya memang begitu berbeda dan juga pembuktian menjadi hal yang sangat sulit dilakukan, dalam pelanggaran Pemilu bahkan sanksi pun juga sangat sulit diberikan kepada pasangan calon, karena undang-undang pemilu yang sulit untuk menyentuh para calon justru sangat tajam sekali kepada penyelenggara.

pada akhirnya rekrutmen yang baik adalah menjadi dasar daripada penyelenggara yang baik, penyelenggara yang baik juga akan menjadi dasar agar biaya politik di Indonesia menjadi lebih murah, dan sistem serta integritasnya menjadi membaik juga, sehingga apa yang dihasilkan menjadi lebih baik juga.

Penulis. (Tri Wahyudi)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Hubungan Pemilu Dan Pemimpin Yang Baik

Trending Now

Iklan

iklan