Warga mengeluh akibat banyak nya temuan dari kinerja Pj kepala kampung Depok Rejo sejak tahun 2016 silam
suaralampung.com
Lampung Tengah - Ternyata benar adanya pada beberapa waktu lalu di beritakan oleh media yang sama dengan tajuk Kampung Depok Rejo Lampung Tengah adalah gudang masalah dan hal itu setelah dilakukan penelusuran pada warga dengan menanyakan secara langsung terkait berbagai permasalan tentang pekerjan program Dana Kampung(DK) dugaan mark up tanah urukan pembangunan jembatan puluhan juta Rupiah dan kinerja aparatnya tentang dugaan pungli pengurusan KTP ditarik per orang 150 Ribu, juga pembuatan KK bagi masyarakatnya yang harus bayar sebesar 50 ribu Rupiah semua itu sangat dikeluhkan warga Kampung dan menuding PJ Kakam dalam kepemimpinannya diduga bantak sekali melakukan kebobrokkan dalam kinerjanya.
Tak hanya itu saja, hal kebobrokan lainnya kedapatan pula saat tim pemantau dari lembaga tertentu dan awak media Selasa (31/12/19) masih menemukan belasan para pekerja proyek dari luar kampung Depok Rejo tengah menghampar matrial batu guna pembuatan jalan lapen di dusun V kampung setempat.
Aneh tapi nyata namun demikianlah faktanya, bagaimana tidak, saat dipenghujung hari di tahun 2019 tanggal 31 Desember hanya beberapa jam lagi akan berganti tahun, proyek yang menghabiskan Dana Kampung 450 juta Rupiah lebih itu baru memulai pekerjaan, dan ketika awak media srmpat mewawancarai salah satu pekerja yang dengan jujurnya menuturkan." Yang kerja jalan ini gak sampe puluhan mas tapi hanya belasan orang karena banyak yang gak masuk mungkin karena mau tahun baruan, sedangkan lebar jalan yang dibangun ini 2,7 meter gak sampe 3 meter kok mas lainnya kami gak tau cuma ngerjakan saja tapi ya gak selesai tahun ini sebab kami libur tahun baru dan diteruskan bulan Januari 2020," katanya
Tak yakin dengan yang di tuturkan pekerja proyek, Tedi irawan dari salah satu lembaga tim pemantau meminta bantu warga untuk mengukur panjang dan lebar jalan yang hendak dibangun lapen tersebut disaksikan RT setempat dan faktanya benar yang dikatakan para pekerja jalan tersebut bukan 3 meter seperti yang tertera di plang proyek yakni 3x 1850 Meter rnamun hanyalah 270 CM saja, dan pada awak media Tedi membeberkan dugaan pekerjaan fiktif 30 CM kali 1850 Meter sebagai pengguna anggaran adalah PJ Kakam DepokRejo," ini temuan dan fakta dan harus kami laporkan dan jika temuan ini salah berarti saya memberikan keterangan palsu dan ada jerat hukumnya dan jika ini tak benar saya besedia menerima hukuman srsuai UU yang berlaky." Jelasnya sangat yakin
Salah satu warga dusun yang sempat dijumpai pada media ini dan enggan disebut namanya mengatakan, kok jalan yang di lapen hanya 450 Meter padahal waktu itu kalo ndak salah di musyawarah Desa disebut 500 meter jadi mana yang benar tapi kami ya gak berani mas cuma tau info aja waktu itu ya begitu,terus terkait Dana Kampung ini sejak tahun 2016 lalu ya Masih carik sini yang menerima dan mengerjakannya.tapi anehnya kok warga dusun tidak ada yang iikutkan dalam pekerjaan pembangunan jalan tapi pak PJ menggunakan tenaga kerja jauh dari luar Kampjauhkami ini, seharusnya kan org kampung boleh ya mas ikut dalam pembangunan wong dusun kami sendiri kan lumayan untuk harian tapi ini tidak sama sekali."tutupnya
suaralampung.com
Lampung Tengah - Ternyata benar adanya pada beberapa waktu lalu di beritakan oleh media yang sama dengan tajuk Kampung Depok Rejo Lampung Tengah adalah gudang masalah dan hal itu setelah dilakukan penelusuran pada warga dengan menanyakan secara langsung terkait berbagai permasalan tentang pekerjan program Dana Kampung(DK) dugaan mark up tanah urukan pembangunan jembatan puluhan juta Rupiah dan kinerja aparatnya tentang dugaan pungli pengurusan KTP ditarik per orang 150 Ribu, juga pembuatan KK bagi masyarakatnya yang harus bayar sebesar 50 ribu Rupiah semua itu sangat dikeluhkan warga Kampung dan menuding PJ Kakam dalam kepemimpinannya diduga bantak sekali melakukan kebobrokkan dalam kinerjanya.
Tak hanya itu saja, hal kebobrokan lainnya kedapatan pula saat tim pemantau dari lembaga tertentu dan awak media Selasa (31/12/19) masih menemukan belasan para pekerja proyek dari luar kampung Depok Rejo tengah menghampar matrial batu guna pembuatan jalan lapen di dusun V kampung setempat.
Aneh tapi nyata namun demikianlah faktanya, bagaimana tidak, saat dipenghujung hari di tahun 2019 tanggal 31 Desember hanya beberapa jam lagi akan berganti tahun, proyek yang menghabiskan Dana Kampung 450 juta Rupiah lebih itu baru memulai pekerjaan, dan ketika awak media srmpat mewawancarai salah satu pekerja yang dengan jujurnya menuturkan." Yang kerja jalan ini gak sampe puluhan mas tapi hanya belasan orang karena banyak yang gak masuk mungkin karena mau tahun baruan, sedangkan lebar jalan yang dibangun ini 2,7 meter gak sampe 3 meter kok mas lainnya kami gak tau cuma ngerjakan saja tapi ya gak selesai tahun ini sebab kami libur tahun baru dan diteruskan bulan Januari 2020," katanya
Tak yakin dengan yang di tuturkan pekerja proyek, Tedi irawan dari salah satu lembaga tim pemantau meminta bantu warga untuk mengukur panjang dan lebar jalan yang hendak dibangun lapen tersebut disaksikan RT setempat dan faktanya benar yang dikatakan para pekerja jalan tersebut bukan 3 meter seperti yang tertera di plang proyek yakni 3x 1850 Meter rnamun hanyalah 270 CM saja, dan pada awak media Tedi membeberkan dugaan pekerjaan fiktif 30 CM kali 1850 Meter sebagai pengguna anggaran adalah PJ Kakam DepokRejo," ini temuan dan fakta dan harus kami laporkan dan jika temuan ini salah berarti saya memberikan keterangan palsu dan ada jerat hukumnya dan jika ini tak benar saya besedia menerima hukuman srsuai UU yang berlaky." Jelasnya sangat yakin
Salah satu warga dusun yang sempat dijumpai pada media ini dan enggan disebut namanya mengatakan, kok jalan yang di lapen hanya 450 Meter padahal waktu itu kalo ndak salah di musyawarah Desa disebut 500 meter jadi mana yang benar tapi kami ya gak berani mas cuma tau info aja waktu itu ya begitu,terus terkait Dana Kampung ini sejak tahun 2016 lalu ya Masih carik sini yang menerima dan mengerjakannya.tapi anehnya kok warga dusun tidak ada yang iikutkan dalam pekerjaan pembangunan jalan tapi pak PJ menggunakan tenaga kerja jauh dari luar Kampjauhkami ini, seharusnya kan org kampung boleh ya mas ikut dalam pembangunan wong dusun kami sendiri kan lumayan untuk harian tapi ini tidak sama sekali."tutupnya
Berulang kali di hubungi melalui ponsel dan Whatsapp nya PJ Kepala Kampung Depok Rejo kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah.Yanto terkesan tak ingin berkomunikasi dengan awak media hingga berita ini dipublikasikan sang PJ yang terkabar sangat dekat dengan orang nomor satu di Lamteng ini belum bisa dikonfirmasi. (DRZ)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.