suaralampung.com
Lampung Tengah - Bangunan tugu reog ponorogo bertuliskan KAMPUNG BUDAYA di Kampung Bumi Raharjo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah akhirnya dipersoal warga sekitar, pasalnya pembangunan tugu di pertigaan jalan kampung tersebut. Selain kurangnya musyawarah guna mufakat menampung aspirasi masyarakat, di duga juga hanyalah menjadi modus panitia kampung untuk lakukan mark up anggaran yang bersumber dari program Dana Desa (DD) serta tak jalas pula maksud dan tujuan tugu tersebut didirikan, hal ini menuai tanya besar bagi warga yang mengerti dalam skenario Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan menduga ajang bisnis membocorkan keuangan negara.
Salah satu sumber yang merupakan penduduk asli warga kampung Bumi Raharjo dan tak mau di sebut namanya pada media ini mengatakan, iya pak adanya bangunan tugu reog di pertigaan masuk kampung ini tidak jelas pak berapa anggaran yang di gunakan sebab tak ada keterangan seperti di papan proyek DD menyebutkan spesifikasi kerjaan apa lagi nilai anggaranya, terkesan sangat tidak transafaran.
"Bahkan saya selaku tokoh di kampung ini tidak pernah tahu kalau bangunan itu ada di sana, karena tidak ada musyawarah , tiba tiba bangunan tugu reog di bangun, dan maksud kampung budaya apa ..??mana kampung budayanya..?? Kampung yang manaa..?ada kesenian reog cuma satu kelompok kecil itu hanya segelintir orang saja."keluhnya."
Ketika di tanya oleh awak media pendapatnya terkait kisaran dana pembuatan tugu yang kuat dugaan ajang mark up dana desa itu, salah satu tokoh masyarakat ini menjelaskan." Ya kalau menurut saya bangunan seperti itu paling habis lah kalo sekitar 10 hingga 12 jutaan, setau saya ongkos biaya tukang juga dibesar besarkan dan tukangnya itu juga bayan di kampung ini lo." Tandasnya
Sedangkan selaku sekdes atau carik Kampung Bumi Raharjo Towo Harnoko saat di konfirmasi maslaah bangunan tugu mengatakan, ya pak kalau itu semua pelaksanaan mutlak TPK pak Sugiono, yang sekarang baru jadi kepala kampung sini, kalo saya gak tau apa apa hanya tau administrasi , dan anggaran Dana Desa untuk tugu kampung budaya itu cuma dikit hanya menghabiskan 26 juta berapa gitu saya lndak ingat lagi tapi itu pak Sugiono lo pak." sekdes terlihat gerogi seperti menyimpan sesuatu
Sementara Kepala Kampung Bumi Raharjo yang juga TPK waktu itu Sugiono saat di konfirmasikan mengatakan, bahwa semua ada musyawarah kok pak, tapi banyak juga yang gak tau,"aku nya" bangunan itu bersumber dari Dana Desa sekitar 26 Juta sekian lah, saya gak paham bener."kilahnya
Dan dalam masalah pembangunan tugu reog kampung budaya ini Kakam Sugiono sempat meminta untuk jangan di publikasikan atau buatkan berita nya mas, karna yang gak suka itu lawan politik saya ingin menjatuhkan kan semua orang ada semua kekurangannya."Sugiono terkesan beralibi
Hal ketidak teansafaranan itu yang dipertanyakan warga itu ada benarnya karena pada fisik bangunan tugu kampung budaya yang diakui TPK dan kroninya telah mengabiskan Dana Desa hingga 26 juta lebih itu tak di nyatakan dalam prasasti yang di tempel pada bagian tugu, yang ada nama kegiatan dan asal dana saja yakni dari program DD tahun 2019.(DRZ)
Hal ketidak teansafaranan itu yang dipertanyakan warga itu ada benarnya karena pada fisik bangunan tugu kampung budaya yang diakui TPK dan kroninya telah mengabiskan Dana Desa hingga 26 juta lebih itu tak di nyatakan dalam prasasti yang di tempel pada bagian tugu, yang ada nama kegiatan dan asal dana saja yakni dari program DD tahun 2019.(DRZ)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.