Tindak Lanjut Ngopi Malam, Fraksi PKS Lampung Usulkan Insentif Guru Terdampak Covid ke Sekda Lampung

Iklan

Tindak Lanjut Ngopi Malam, Fraksi PKS Lampung Usulkan Insentif Guru Terdampak Covid ke Sekda Lampung

Redaksi
Minggu, Mei 17, 2020 | 23:33 WIB 0 Views Last Updated 2020-05-17T16:35:39Z

Suaralampung.com, Bandarlampung -

Setelah Fraksi PKS DPRD Lampung melakukan Ngopi (Ngobrol Online urusan Publik) mengenai persoalan dampak Covid 19 terhadap operasional Pendidikan khususnya pada sekolah swasta, Rabu (13/5) yang mengundang para pegiat dunia Pendidikan, akademisi dan orang tua walimurid, maka secara cepat, dimotori oleh Wakil Ketua Fraksi PKS, Ade Utami Ibnu, bersama pengurus Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Provinsi Lampung melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah, Fahrizal Darminto, Jum'at (15/5) siang.

Didampingi Asep Sudarsono, Ketua PGSI Provinsi Lampung dan anggotanya, Ade Utami Ibnu menyampaikan 3 hal kepada Sekda Provinsi Lampung. Pertama bahwa banyak guru-guru di sekolah swasta maupun guru honorer terdampak Covid 19 secara langsung pada sisi ekonomi. "Oleh karenanya perlu disiapkan anggaran untuk jaring pengaman sosial bagi segmen guru seperti ini, termasuk pentingnya paket sembako yang disiapkan oleh Satgas Covid 19 Provinsi Lampung. Insya Allah nama, beserta alamat dan nomor telefon telah disiapkan," kata Sekretaris Umum DPW PKS Lampung.

Kedua, Ade mengungkapkan bahwa guru-guru di sekolah swasta model honorariumnya berdasarkan jumlah jam mengajar. Sehingga menurutnya, ditengah pandemic ini bentuk pembelajaran melalui online juga memberatkan karena ketergantungan akan kuota internet. "Jika di perkotaan yang akses internetnya memadai, tentu mudah saja, meski terdapat persoalan di biaya kuota internet", ungkap Ade.

Sementara di perdesaan yang akses internetnya sulit, menjadi tantangan bagi guru-guru tersebut, karena harus door to door menyambangi satu persatu rumah siswa mereka. "Untuk itu di hadapan Pak Sekda, kami mengusulkan agar TAPD atau Tim Anggaran Pemerintah Daerah melakukan realokasi anggaran untuk menungjang kuota internet bagi guru swasta di perkotaan yang aksesnya memadai, dan realokasi anggaran insentif bagi guru swasta yang masih melakukan pengajaran door to door, " ujar Anggota Badan Anggaran DPRD Lampung.

Terakhir, pada pertemuan tersebut, Ade Utami Ibnu juga menyampaikan perihal masih banyaknya guru honorer yang belum menerima insentif guru honor yang nilainya 200 ribu perbulan dan dibayarkan setiap semester. "Kami mendengar masih ada guru honor yang belum menerima hak mereka yakni insentif dari Provinsi pada tahun 2019. Tentu ini sangat membantu para guru honorer tersebut jika pada sekarang ini dapat ditunaikan,"kata Ade lagi.

Merespon tiga hal yang disampaikan Ade Utami Ibnu bersama pengurus PGSI Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, Sekda Provinsi Lampung tampak begitu cepat mengeksekusi terutama kaitannya dalam paket sembako bagi guru honorer/ swasta yang terdampak. 

"Tadi setelah Pak Sekda menelfon Biro Kesos, kemudian Biro Kesos langsung datang ke ruangan Pak Sekda, dan menerima data guru-guru swasta yang telah disiapkan oleh PGSI Provinsi Lampung," kata laki-laki yang pernah nyantri di Ponpes At Thohiriyah Banten ini.

Sementara terkait realokasi anggaran untuk insentif kuota dan insentif bagi guru honorer / guru swasta yang masih door to door, serta insentif guru honorer yang belum terbayar di tahun 2019, Fahrizal segera meminta pihak Disdik Provinsi Lampung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk melakukan cek ulang dan pendataan. (Tik/Rls)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tindak Lanjut Ngopi Malam, Fraksi PKS Lampung Usulkan Insentif Guru Terdampak Covid ke Sekda Lampung

Trending Now

Iklan

iklan