Doc. Turiman Bersama Istri nya
Suaralampung.Com Pesawaran – Sungguh malang nasip Turiman bersama istri nya Maryani yang akrab dengan panggilan Ibu Ria, diantaranya dari salah satu masyarakat serba kekurangan yang bertepatan tinggal di desa sidodadi kecamatan way lima, kabupaten pesawaran, harapkan bantuan dan uluran tangan dari pamerintah. Senen (13/7/2020).
Turiman bersama istrinya hidup dalam serba kekurangan, pasangan suami istri tersebut kedua-duanya cacat mata sejak lahir, namun anehnya lagi, meskipun demikian pasangan suami istri tersebut tidak pernah tersentuh bantuan, baik dari bantuan sosial, pkh, bpnt, dan yang lain nya yang bersumber dari pamerintah pusat dan daerah.
Pasangan suami istri cacat mata tersebut di jadikan perbincangan oleh berbagai kalangan jiran tetangga, dan diantara nya mengungkapkan kepada media ini, "Kasihan loo mas itu suami istri tidak pernah mendapatkan bantuan dari pamerintah, suami nya itu sejak kecil ia hidup bersama orang tuanya, kini orang tua nya sudah meninggal dan itu sudah menikah, sejak menikah kedua pasangan suami istri itu tidak pernah mendapatkan bantuan dari pamerintah."katanya
Berbekal cerita masyarakat desa setempat, pewarta mencoba mencari kebenaran yang di sampaikan, dan saat di konfirmasi terkait bantuan, kedua pasangan suami istri cacat mata tersebut langsung menjawab mengatakan.
"Kita tidak pernah mendapatkan bantuan dari pamerintah dari dulu itu, kemaren kita di kasihani oleh kepala desa kita si pak Frastowo, itu bantuan pribadinya, satu juta lima ratus (1.500.000). Alhamdulillah Amin" Sambung Istrinya Turiman.
Turiman menambahkan lagi seraya berharap kepada pamerintah daerah kabupaten pesawaran,
"Saya mau nya di peduli in sama pamerintah, seperti orang-orang laen itu semuakan dapat bantuan, ambil sembako tiap bulan, ambil pkh tiap bulan sedangkan saya, kita seperti ini tidak pernah dapat bantuan dari dulu itu" Ungkapnya sedih
Istri Turiman (Ria) mengatakan lagi, "kita ini tidak ada yang bisa kerja seperti orang-orang itu, pak turiman nya kerja sehari-hari nya makan dan tidur, bukan tidak mau kerja tapi keadaan kedua mata nya tidak dapat melihat, itu memang sejak dia lahir, tapi kalo saya bisa kerja leles padi kalo ada orang panen di sawah, kalo kata orang lampung itu ngodok lah, sebab saya cuma cacat mata sebelah saja, yang satu ini bisa liat, kalo bapak turiman ini kedua matanya tidak dapat melihat, sehari-hari kita di kasihani sama tetangga dan keluarga" jelas Istri turiman dengan muka sedih.
Wartawan: Ryal.