suaralampung.com — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mendukung Pemerintah dalam menghubungkan lintasan penyeberangan strategis diantaranya rute yang melayani dari dan ke Pelabuhan Patimban dengan mengoperasikan KMP Ferrindo 5 untuk mendongkrak perekonomian negeri melalui sektor logistik. Jumat (11/06/2021).
Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2020, aktivitas di Pelabuhan Patimban terus berlangsung, termasuk aktivitas bongkar muat kendaraan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan dan aktivitas di Pelabuhan Patimban yang berada di Subang, Jawa Barat.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, ASDP berperan aktif untuk melayani logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban dengan mengoperasikan 1 unit kapal, KMP Ferrindo 5 yang diharapkan mampu memberikan alternatif moda transportasi pendukung kelancaran distribusi logistik sekaligus mengurangi beban jalan raya dan kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok dan Marunda.
Saat ini ASDP telah melayani rute penyeberangan dari Patimban - Panjang (Lampung) sebanyak 4x setiap bulan dan Patimban - Pontianak 2x setiap bulan, dan kemungkinan akan bertambah lintasan lainnya dalam waktu dekat ini. Jadwal pelayaran Patimban - Panjang setiap hari Sabtu, Panjang - Patimban setiap hari Minggu, lalu Patimban - Pontianak setiap hari Selasa di minggu kedua dan keempat tiap bulannya, dan Pontianak - Patimban setiap hari Kamis di minggu kedua dan keempat tiap bulannya.
ASDP juga telah menghadirkan layanan penjualan tiket lintasan Patimban-Panjang-Pontianak melalui Hotline Whatsapp 08111021191, sehingga pengguna jasa akan semakin mudah dan cepat.
"Potensi pengguna jasa dari dan ke Patimban ini cukup tinggi, bahkan untuk lintasan dari Patimban menuju Pelabuhan Panjang dan Pontianak mencatat tingkat keterisian muatan kapal yang terus meningkat tiap bulannya," tutur Shelvy.
Shelvy menegaskan, lintasan Patimban menjadi salah satu lokasi pengiriman unit kendaraan baru dari pabrik di Karawang menuju Sumatera, sedangkan untuk rute Patimban - Pontianak juga sudah terlihat peningkatan mitra logistik, yang terlihat dari banyaknya truk ekspedisi dari Jawa Tengah yang menyeberang melalui Patimban menuju Pontianak.
Adapun catchment area Patimban sangat potensial mengingat lokasinya terletak dekat dengan daerah atau bangkitan industri sehingga pasarnya sangat potensial. Selain itu, Patimban juga berdekatan dengan area agrobisnis di Jawa Barat sehingga pengirman kebutuhan pokok khususnya menuju Kalimantan dapat lebih efektif dan efisien karena langsung dilayani dari Patimban.
Data KSOP Patimban menyebutkan hingga saat ini, Pelabuhan Patimban telah 59 kali melayani angkutan kendaraan. Pada bulan Mei penumpang naik tercatat sebanyak 202 orang dengan muatan kendaraan sebanyak 350 unit dan penumpang turun sebanyak 172 orang dengan bongkar kendaraan sebanyak 111 unit.
KMP Ferrindo 5 sudah melayani Panjang—Patimban dari awalnya 20 hari sekali
menjadi satu minggu sekali. Adapun volume ruang kargo yang terisi di kapal tersebut terus meningkat rata-rata sekitar 2 persen per minggunya.
"ASDP optimistis bahwa hingga akhir tahun ini, volume keterisian kargo bisa mencapai target maksimal jika tren positif ini terus berlanjut. Harapannya, truk-truk besar yang seharusnya lewat Bakauheni kemudian ke Merak lalu ke Jakarta itu bisa kita pecah di Panjang kemudian langsung ke Patimban," tutur Shelvy.
Ia menambahkan, dengan geliat aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Patimban diharapkan dapat memberi dampak positif daei perekonomian terhadap masyarakat sekitar. "Dengan hadirnya layanan penyeberangan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelayanan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan di wilayah Provinsi Jawa Barat, Lampung dan sekitarnya," kata Shelvy menandaskan.
(yd/hms).