Suaralampung.com, Bandarlampung -
Terduga penganiayaan oknum perawat di Puskesmas Kedaton, Awang Helmi Christianto melalui tim Penasihat Hukum, Bey Sujarwo menyatakan siap mengikuti prosedur hukum yang ada dan dapat memecahkan permasalahan dengan kepala dingin sehingga dapat diselesaikan dengan hasil yang baik dengan keduanya dapat berdamai.
Sujarwo mengatakan, terkait laporan balik yang dilakukan kliennya terhadap oknum perawat ke Polresta Bandarampung tersebut merupakan untuk mengetahui kebenarannya. "Iya benar Klien kita, Awang didampingi tim sudah lapor balik ke Polresta untuk mengetahui kebenarannya," kata Penasihat Hukum, Sujawo saat diwawancarai oleh para awak media di Bandarlampung, Selasa.
Meskipun pihaknya sudah melapor, lanjutnya, pihaknya tetap menyarankan duduk bersama untuk memecahkan permasalahn tersebut sehingga dapat membuahkan hasil yang baik dengan keduanya dapat berdamai. "Kita duduk bareng pisahkan dulu ego masing-masing. Kita pakai saja teori umang-umang jika sudah masuk sarangnya jangan di tiup-tiup lagi," kata dia.
Sujarwo menambahkan sebaik-baik nya persoalan lebih baik dapat diselesaikan dengan permusyawarahan. Menurutnya jika dapat diselesaikan di luar pengarilan mengapa harus di dalam pengadilan. "Jika bisa selesai di luar kenapa harus selesaikan di dalam. Mari kita selesaikan dengan kepala dingin," tuturnya.
Terkait laporan pengeroyokan terhadap kliennya, menurutnya hal tersebut tidak lah benar. Berdasarkan dari keterangan klien kami, keributan terjadi berawal dari salah oknum di Puskesmas tersebut. "Klien kami mempersilakan untuk mengecek CCTV di Puskesmas untuk mengetahui kebenaran nya," kata Jarwo.
Ia juga menambahkan dalam laporan kemarin juga kita sudah ajukan dua orang saksi ke pihak kepolisian. Menurutnya, keributan itu terjadi saat Awang mendatangi Puskesmas pada Minggu dinihari sekitar pukul 04.00 WIB. Kedatangan Awang untuk menanyakan tabung oksigen lantaran orang tuanya sedang mengalami kritis di rumah sakit. (Tika)
