Antisipasi Kebakaran, Simulasi Penanganan Situasi Tanggap Darurat Kebakaran Digelar Lapas Kelas IIB Gunung Sugih

Iklan

Antisipasi Kebakaran, Simulasi Penanganan Situasi Tanggap Darurat Kebakaran Digelar Lapas Kelas IIB Gunung Sugih

Redaksi
Sabtu, Oktober 02, 2021 | 21:05 WIB 0 Views Last Updated 2021-10-02T14:05:36Z

Suaralampung.com, Bandarlampung -

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Gunung Sugih, Denial Arif, didampingi Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Gunung Sugih, Ahmad Walid, Kasi Adm. Kamtib berikut seluruh pejabat struktural menggelar sosialisasi penggunaan dari Panic Button dan menguatkan komitmen Bebas dari Halinar bagi seluruh Petugas dan Warga Binaan. Kegiatan tersebut digelar di Aula Dr. Sahardjo Lapas Kelas IIB Gunung Sugih pada, Sabtu (2/10)

Kalapas Kelas IIB Gunung Sugih, Denial Arif, menjelaskan sosialisasi dan penguatan ini berkesinambungan dengan salah satu rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) dengan digelarnya perlombaan buka tutup gembok kamar hunian Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Gunung Sugih. Mengikut sertakan pejabat, staff hingga regu pengamanan untuk sama-sama bersaing memperebutkan juara perlombaan. 

Jalannya lomba berlangsung seru dimulai dari kepanikan yang ditimbulkan akibat dibunyikan panic button yang menjadi pertanda perlombaan dimulai. Kemudian komandan mengambil kunci kamar hunian Blok A dari Pos Karupam lalu berlari secara estafet untuk memberikan kunci kepada wakil komandan. Kunci pun beralih ke anggota lainnya untuk bergantian membuka kamar-kamar di seluruh blok tersebut. Setelah semua tim menunjukkan kebolehannya dalam mencetak rekor tercepat, maka dapat dilihat tim mana yang menjadi pemenangnya. 

Kali ini yang dinyatakan sebagai pemenang adalah Regu Jaga 3 dengan waktu 2 menit 08 detik, disusul dengan Regu Jaga 2 dengan waktu 2 menit 13 detik dan Regu Jaga 4 dengan waktu 2 menit 14 detik. Perlombaan ini memiliki nilai output sebagai pelatihan kekompakan, kesigapan dalam penanggulangan bencana dan mengasah kemampuan kecepatan dalam bertugas. Karena kita tidak pernah mengetahui tantangan apa yang akan dihadapi kedepannya. Maka ini pun dinilai perlu dilakukan agar segala resiko dapat diminimalisir. 

Kalapas Gunung Sugih menjelaskan dari perlombaan ini bisa dinilai bahwa tidak hanya perlu cepat, namun diperlukan juga ketepatan dan ketangkasan. "Semoga dengan kegiatan ini semakin terjalin kekompakkan antar petugas, sehingga segala tantangan dapat dihadapi. Harapan saya juga kepada petugas untuk semakin samapta, tanggap tanggon dan trengginas dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam bertugas," Ungkap Denial Arif

Selanjutnya, Kepala KPLP Lapas Gunung Sugih, Ahmad Walid, mengatakan acara sosialisasi dibuka oleh Kasi Adm. Kamtib dengan tujuan agar seluruh Petugas maupun Warga Binaan memahami fungsi dan cara penggunaan Panic Button juga menguatkan komitmen seluruh Petugas dan Warga Binaan yang Bebas dari Halinar (handphone, pungli dan narkoba). "Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan deteksi dini dan kewaspadaan akan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban berupa kebakaran di dalam Lapas dan Rutan," tutur Ahmad Walid.

Selanjutnya, Ka. KPLP memberikan materi sosialisasi tentang penggunaan Panic Button dan juga penjelasan titik kumpul dan area rawan-rawan terjadi bencana kebakaran. Dilakukan sesi tanya jawab bagi Petugas dan warga binaan agar memahami lebih dalam lagi. Sosialisasi dan penguatan ini berkesinambungan dengan salah satu rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) dengan digelarnya perlombaan buka tutup gembok kamar hunian Lapas Kelas IIB Gunung Sugih.

Kegiatan itu diikut sertakan pejabat, staff hingga regu pengamanan untuk sama-sama bersaing memperebutkan juara perlombaan. Jalannya lomba berlangsung seru dimulai dari kepanikan yang ditimbulkan akibat dibunyikan panic button yang menjadi pertanda perlombaan dimulai. Kemudian komandan mengambil kunci kamar hunian Blok A dari Pos Karupam lalu berlari secara estafet untuk memberikan kunci kepada wakil komandan. 

"Kunci pun beralih ke anggota lainnya untuk bergantian membuka kamar-kamar di seluruh blok tersebut. Setelah semua tim menunjukkan kebolehannya dalam mencetak rekor tercepat, maka dapat dilihat tim mana yang menjadi pemenangnya. Kali ini yang dinyatakan sebagai pemenang adalah Regu Jaga 3 dengan waktu 2 menit 08 detik, disusul dengan Regu Jaga 2 dengan waktu 2 menit 13 detik dan Regu Jaga 4 dengan waktu 2 menit 14 detik,"

Perlombaan ini memiliki nilai output sebagai pelatihan kekompakan, kesigapan dalam penanggulangan bencana dan mengasah kemampuan kecepatan dalam bertugas. Karena kita tidak pernah mengetahui tantangan apa yang akan dihadapi kedepannya. Maka ini pun dinilai perlu dilakukan agar segala resiko dapat diminimalisir. 

Kalapas Gunung Sugih menjelaskan dari perlombaan ini bisa dinilai bahwa tidak hanya perlu cepat, namun diperlukan juga ketepatan dan ketangkasan. "Semoga dengan kegiatan ini semakin terjalin kekompakkan antar petugas, sehingga segala tantangan dapat dihadapi. Harapan saya juga kepada petugas untuk semakin samapta, tanggap tanggon dan trengginas dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam bertugas," ungkap Denial Arif. (Tik)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Antisipasi Kebakaran, Simulasi Penanganan Situasi Tanggap Darurat Kebakaran Digelar Lapas Kelas IIB Gunung Sugih

Trending Now

Iklan

iklan