Suaralampung.com, Bandarlampung –
Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Lampung Hendi Prayogi mencatat, jumlah investor pasar modal Indonesia meningkat pesat di tengah kondisi pandemi Covid-19. Dimana berdasarkan data sejak Agustus 2021, jumlah investor di BEI Lampung naik menjadi 100 persen mencapai 44.156 investor, atau meningkat 21.730 investor dari target peningkatan 15.000 investor pada tahun 2021.
Dalam kegiatan workshop wartawan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung yang dilaksanakan via Zoom tersebut, dijelaskan jika ada penambahan 15.000 investor di tahun 2021, tapi penambahan sudah melebihi target karena ada 21.730 masyarakat Lampung yang membuka saham di BEI. Oleh sebab itu, Pihaknya berharap semoga sampai akhir tahun bisa tetap maksimal lagi.
Hendi Prayogi mengatakan kenaikan jumlah investor ini juga seiring dengan gencarkan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh BEI Lampung. Dimana, jumlah kegiatan edukasi dan sosialsiasi BEI Lampung pada 2020 berjumlah 318 kegiatan, dan pada 2021 meningkat hingga 413 kegiatan.
Meski disaat pandemi seperti ini, kegiatan tetap dilaksanakan secara daring (online) melalui media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Selain itu, pihaknya juga berencana akan melalukan kegiatan di Mesuji. "Sektor elektronik lainnya berupa televisi yang sudah TBK dan beragam, juga menyebabkan tingkat investor meningkat di masa pandemi. Kenaikan ini, seiring digencarkannya sosialisasi dan edukasi BEI Lampung, yang hingga kini sudah ada 413 kegiatan," kata Hendi Prayogi.
Kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal yang dilakukan BEI Lampung diantaranya sekolah pasar modal, forum investor, dan galeri investasi yang bekerjasama dengan perguruan tinggi di Lampung. Meski demikian, jumlah investor di Lampung memang masih rendah di urutan ke-17, dari provinsi-provinsi seluruh Indonesia.
Hendi menambahkan, peningkatan jumlah investor pasar modal juga dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat yang berubah selama pandemi. Dimana, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, karena kebijakan work from home (WFH).
"Semakin banyak orang berpikir untuk mencari pendapatan dari rumah, dan mencari tahu informasi pasar modal investasi saham, karena tidak tahu mau ngapain," tuturnya. (Tik)