Milyaran Rupiah Pembangunan Jaringan Irigasi Way Tulung Buho Tubaba Diduga Sarat masalah

Iklan

Milyaran Rupiah Pembangunan Jaringan Irigasi Way Tulung Buho Tubaba Diduga Sarat masalah

Redaksi
Senin, Oktober 04, 2021 | 19:53 WIB 0 Views Last Updated 2021-10-04T12:53:58Z



Suaralampung.com- Tubaba
Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Way Tulung Buho Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tubaba Tahun Anggaran 2021 yang di menangkan oleh CV.Aula Akbar, dengan harga penawaran Rp 1.806.267.839 diduga kuat bermasalah.

Mulai dari penempatan titik lokasi Pembangunan irigasi, sampai dengan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jinis Solar untuk alat berat yang diduga kuat menggunakan BBM bersubsidi. 

Pembangunan irigasi yang diperuntukkan memenuhi kebutuhan air pada persawahan tersebut, diduga kuat dibangun bukan pada tempatnya, dari hasil pantauan dilapangan, dilokasi pembangunan irigasi di Tulung Boho bukan merupakan areal pesawahan melainkan areal perkebunan singkong dan tanan karet, tidak dijumpai dilokasi irigasi yang sedang dikerjak oleh CV.Aula Akbar lokasi persawahan.

Hal tersebut diperkuat dari keterangan Dedi salah seorang Masyarakat Tiyuh setempat yang mengatakan bahwa lokasi tersebut merupakan aliran air limbah dari salah satu Perusahaan Pabrik Singkong, serta lokasi irigasi yang sedang dikerjakan bukanlah lahan persawahan atau rawa melainkan lokasi perkebunan singkong alisan tanah daratan.

Setahu saya lanjut Dedi, yang namanya pembangunan irigasi untukan mengaliri air di lahan persawahan bukannya lahan perkebunan singkong atau perkebunan karet, menurut Dedi pembangunan irigasi yang dibangun ini hanyalah sia - sia belaka, dan merepukan bentuk pemborosan anggaran saja, karna tujuan dan manfaat dari pembangunan irigasi tidaklah sesuai dengan yang diinginkan.

" Ini bukan lahan persawah, ini lahan daratan, selain itu aliran ini juga merupakan aliran pembuangan limbah perusahaan pabrik singkong, kalau mau bangunan irigasi ya harusnya di lahan sawah bukan lahan kebun seperti ini"  kata Dedi.

Selain itu dalam pelaksanaan pekerjaan penggalian aliran irigasi yang dikerjakan oleh pihak perusahan CV.Aula Akbar dengan menggunakan alat eksapator mini tersebut, disinyalir menggunakan BBM jenis solar bersubsidi, yang diambil dari kios - kios BBM milik warga di sekitar lokasi pekerjaan dengan haraga Rp 7.000  sampai dengan Rp 8.000 per liter.

Nasir salah seorang penjaga material milik CV.Aula Akbar yang merupakan perusahaan pelaksana konstruksi pembangunan irigasi Tulun Boho di sekitar lokasi pekerjaan menjelaskan bahwa, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) Solar untuk alat berat mereka merupakan solar bersubsidi yang di beli di kios milik warga setempat dengan melibatkan masyarakat sekitar.

"Kalau untuk belanja minyak solarnya, Belinya jerigenan beli dikios dengan melibatkan masyarakat sekitar" kata dia.

Hal tersebut di benarkan pula oleh Edi. Sekretaris Tiyuh setempat bahwasanya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) solar untuk alat berat merupakan BBM bersubsidi dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Terkait dugaan penempatan titik lokasi pembangunan irigasi Tulung Boho serta penggunaan BBM bersubsidi yang dikerjakan oleh CV. Aula Akbar, Kepala Dinas PUPR Tubaba Iwan Mursalin belum berhasil di Konfirmasi, di datangi oleh Tim di Kantornya Kepala Dinas untuk dimintai keterangan Iwan Mursali tidak ada di Kantornya.(Medi/Tim)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Milyaran Rupiah Pembangunan Jaringan Irigasi Way Tulung Buho Tubaba Diduga Sarat masalah

Trending Now

Iklan

iklan