Sesuai Arahan Sekda Untuk Bantu Peternak Telur, Disperindag Gelar Bazar Reboo Dengan Jualan Telur Dengan Harga 20.000

Iklan

Sesuai Arahan Sekda Untuk Bantu Peternak Telur, Disperindag Gelar Bazar Reboo Dengan Jualan Telur Dengan Harga 20.000

Redaksi
Kamis, Oktober 28, 2021 | 08:07 WIB 0 Views Last Updated 2021-10-28T01:07:21Z

Betiklampung.com, Bandarlampung –

Pemerintah Provinsi Lampung tengah gencar melakukan gerakan ayo makan telur untuk kebutuhan gizi dan nutrisi masyarakat. Hal tersebut juga guna membantu para peternak ayam petelur agar usahanya bisa terus survive ditengah pandemi sesuai istruksi dari Sekretaris Daerah Provinsi Lampung agar ASN tiap OPD untuk berbelanja telur di Bazar Rebo yang diadakan tiap Rabu dihalaman kantor Dinas Perindag Provinsi Lampung.

Kepala Dinas Perindustrian dan Peternakan Provinsi Lampung, Elvira Ummihani mengatakan Gubernur Lampung melalui Sekretaris Daerah mengeluarkan surat untuk menghimbau kepada ASN untuk membeli telur diharga Rp.20.000,-/kg. Ia juga mengatakan antusias pembelinya juga ramai di Bazar Rebo ini.

"Dengan adanya bazar, mininal bisa membantu para peternak ayam petelur. Kita siapkan telur ayam sebanyak 1 ton," katanya disela kegiatan Bazar Rebo, Rabu, 27 Oktober 2021.

Ia menceritakan saat ini harga telur  Rp.18.000,- sampai Rp.19.000,-/kg dipasaran, tetapi harga tersebut menurut peternak masih rugi dibandingkan dengan biaya operasional di kandang. Belum lagi harga jagung yang saat ini sedang tinggi. Saat ini perekonomian belum pulih betuh, acara-acara pesta di masyarakat belum terlalu ramai.

"Lampung ini surplus telur 100 ton/hari, tapi sepi pembelinya. Sebenarnya harga di Lampung sudah tinggi dibanding provinsi lain yang dihargai Rp.15.000,-/kg. Pernak kita mempunyai asosiasi sehingga bisa menjaga harga dan tidak terlalu jatuh," katanya.

Kemudian mengenai jagung, Presiden Joko Widodo melalui Kementeriannya memberikan subsidi untuk harga jagung. Bila awalnya harga jagung Rp.6.500,-/kg maka disubsidi menjadi Rp.4.500,-/kg untuk para peternak ayam petelur melalui Bulog. Tetapi ternyata para peternak kecil belum terbiasa mengolah pakan sendiri, jadi mengusulkan untuk mensubsidi pakan ternak yang sudah jadi dari pabrik.

"Nah untuk mensubsidi pakan ternak yang sudah jadi dari pabrik, ini kita belum bisa memutuskan terkait itu, nanti kita laporkan. Pemerintah baru mensubsidi jagung saja," katanya.

Sementara itu Pelaku Usaha Peternak Ayam Petelur, Endi Subari mengatakan bahwa usaha telur sedang pasang surut. Saat ini harga telur dibandrol dengan harga Rp.19.000,-/kg. Sementara sebelumnya pernah anjlok diharga Rp.17.000,-/kg. Ia mengatakan idelanya harga telur dijual dengan harga Rp.20.000,-.

"Hari ini di Bazar Rebo kita membawa 30 peti telur, 1 peti telur ada 15 kg. Jadi total ada 450 kg. Kalau kurang nanti kita siapkan lagi," kata Pegiat Kelompok Peternak Ayam Petelur (Ketat) Provinsi Lampung ini.

Kemudian ia menginginkan harga telur dipasaran seimbang dengan biaya produksi di kandang. Saat ini harga pakan jagung untuk ayam petelur masih tinggi, apabila harga pakan bisa turun maka harga telur bisa stabil.

Adanya Bazar Rebo setidaknya bisa membantu peternak menjual telurnya, kemudian harapannya kedepan telur juga bisa dijadikan paket sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), jadi pemerintah merangkul peternak lokal diwilayahnya masing-masing. "Harapan kami telur bisa laku dipasaran dan masyarakat mau mengkonsumsi telur karena kaya protein," katanya. (Red)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sesuai Arahan Sekda Untuk Bantu Peternak Telur, Disperindag Gelar Bazar Reboo Dengan Jualan Telur Dengan Harga 20.000

Trending Now

Iklan

iklan