SUARALAMPUNG.COM, LAMPUNG SELATAN – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Peternakan menyelenggarakan Pelatihan Sistem Peternakan Ramah Lingkungan di Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada 4-5 Desember 2023. Kegiatan tersebut diikuti oleh 80 anggota koperasi dan peternak yang ada di Kecamatan Tanjungsari.
Kepala Pusat Riset Peternakan yang diwakili Penanggung Jawab Kegiatan Dr. Yeni Widiawati menyampaikan, sistem peternakan yang ramah lingkungan diperlukan untuk mengurangi dampak dari gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh peternakan. “GRK dalam bentuk CH4 terutama diperoleh dari sistem pencernaan ternak ruminansia akibat penggunaan pakan dengan serat kasar tinggi,” ujarnya
.jpeg)
Provinsi Lampung, khususnya Kabupaten Lampung Selatan, memiliki potensi yang besar dalam bidang peternakan. Peternakan yang ramah lingkungan tidak hanya penting dalam mengurangi emisi GRK, namun juga dapat meningkatkan produktivitas ternak. Oleh karenanya, ujar Yeni, Pelatihan Sistem Peternakan Ramah Lingkungan diharapkan memberikan manfaat optimal untuk peternakan.
Ketua KPT Maju Sejahtera, Suhadi, menyampaikan kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman peternak mengenai budidaya sapi potong ramah lingkungan. “Sistem peternakan ramah lingkungan perlu dipraktikkan dalam budidaya sapi potong yang dilakukan oleh peternak,” ujarnya. Suhadi juga menjelaskan mengenai pola pemeliharaan yang dilaksanakan di KPT Maju Sejahtera.
Dalam pelatihan tersebut, disampaikan materi mengenai Peternakan Ramah Lingkungan dari Peneliti Ahli Utama BRIN Dr. Bess Tiesnamurti, Manajemen Pemeliharaan Pedet dari dosen Universitas Lampung Dr. Arief Qisthon, Nutrisi Sapi Indukan dari dosen Universitas Lampung Ir. Liman, M.Si.
Setelah pemberian materi, dilakukan praktik pemberian pakan ramah lingkungan, di antaranya pakan ternak dari rumput laut (seaweed), serta praktik pengukuran emisi GRK dari pencernaan dan kotoran ternak oleh para peneliti BRIN. Perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung Selatan, penyuluh, serta perwakilan Kecamatan Tanjungsari juga menghadiri pelatihan ini.
Pelatihan tidak hanya bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman peternakan, namun menjadi ajang untuk mendiseminasikan beberapa hasil riset yang dihasilkan Pusat Riset Peternakan BRIN. Hasil riset tersebut diharapkan dapat dilaksanakan oleh peternak dan berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi dalam budidaya ternak. Pelaksanaan pelatihan ini juga mendapatkan dukungan dari New Zealand Agricultural Greenhouse Gas Research Center (NZAGRC). ***
