Suaralampung.com, Bandarlampung — Meski berada dibalik jeruji besi bukanlah salah satu alasan untuk tidak berkreativitas, seperti halnya yang dilakukan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandarlampung. Kali ini hasil karya tangan warga binaan Lapas Kelas I Bandarlampung bekerja sama dengan PT Agri Lestari Nusantara telah berhasil menembus target untuk Ekspor Perdana Produk olahan sabut kelapa (coco shade) ke Amerika Serikat, Senin (08/01/2024)
Kalapas Kelas I Bandarlampung, Dr. Saiful Sahri, A. md. IP., S. Sos.,M.H. didampingi Direct Manager PT. Agri Lestari Nusantara, Cepy Mungkubumi beserta Kabid Giatja Lapas I Bandarlampung, Muda Husni, Bc.IP, SH, MM. melakukan pelepasan Ekspor Perdana Produk olahan sabut kelapa sebanyak 1200 Pcs atau setara dengan jumlah uang senilai Rp 370 juta dengan tujuan negara Amerika Serikat.
Kalapas Saiful Sahri mengatakan setelah dua minggu lebih warga binaan melakukan pelatihan dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Lapas Kelas I Bandarlampung dengan PT Agri Lestari Nusantara untuk pemenuhan pasar ekspor negara tujuan Amerika Serikat dengan berbagai produk hasil kerajinan dari sabut kelapa. Kini hasil kerajinan tangan dari para warga binaan tersebut telah memenuhi target internasional dan kita menjadi kebanggaan.
"Saya ucapakan terimaksih kepada Kang Cepy selaku pimpinan dari PT. Agri Lestari Nusantara yang telah sungguh serius memberikan pelatihan terbaik kepada pemasyarakatan yang terus maju dengan bermitra serta bersinergi dan telah mengangkat wajah Lapas Kelas 1 Bandarlampung. Sehingga komuniksi dan hubungan ini tidak putus sampai disini dan bisa tetap berkelanjutan sampai dengan warga binaan bebas nanti," tutur Kalapas Kelas I Bandarlampung.
Menurut Kalapas, kegiatan Ini merupakan salah satu skil untuk memberdayakan warga binaan agar mereka ketika keluar nanti sudah memiliki skill dan siap di dunia kerja. "Bila mana nanti mereka bebas para warga binaan dapat melakukan usaha secara kemandirian dengan bermitra PT Agri Lestari Nusantara sehingga komuniksi dan hubungan ini tidak putus dan bisa berkelanjutan sampai dengan mereka bebas nanti," kata Saiful Sahri.
Selanjutnya, Direct Manager PT. Agri Lestari Nusantara, Cepy Mungkubumi menjelaskan untuk target awal, kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan warga binaan sudah sesuai target perusahaan, tinggal kita buatkan target baru yang lebih tinggi agar produk yang kita export semakin banyak.
"Saya ucapkan terimaksih banyak atas dukungan dari Bapak Kalapas kelas I Bandarlampung berserta jajaran karena sampai saat ini hasil produk dari warga binaan sudah sesuai dengan standar dan sudah bisa di Ekspor ke Amerika Serikat dan harapannya di tahun ini pihaknya memiliki target yang banyak," kata Cepy.
Tentunya hal ini menjadi bekal untuk warga binaan yang ada dalam Lapas ketika sudah terbiasa melakukan hal yang prduktif. "Ketika nanti kembali kepada masyarakat mereka memiliki kerja yang baru dan ini memudahkan untuk warga binaan untuk bersosialisi dengan masyarakat dan akan diberikan sertifikat," kata Cepy.
Ia menambahkan, kreatifitas warga binaan cukup tinggi dan dari sisi hasilnya juga menunjukan telah berhasil memenuhi target perusahaan. "Sampai saat ini sudah memenuhi taget malah sampai-sampai saat ini kita yang keteteran karena dari sisi produk kita berbagi dari tempat lain sehingga saya harus meningkatkan lagi," ungkapnya.