Suaralampung.com, Lampung — Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB Sukadana, Farizal Antony didampingi Ketua Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Rutan Sukadana, Ny. Fahrennisa Antony bersama anggota PIPAS lainnya menghadiri Pertemuan Rutin PIPAS yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Lampung bertempat di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung, Kamis (10/07/2025).
Acara secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah, Jalu Yuswa Panjang, dan Ketua PIPAS Kanwil Ditjenpas Lampung, Ny. Tri Jalu. Kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran pengurus dan anggota dari seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di wilayah Lampung.
Tema pertemuan kali ini adalah “Peran PIPAS dalam Melestarikan Batik dan Angklung,” yang menjadi bukti nyata komitmen PIPAS dalam mendukung pelestarian budaya daerah serta pemberdayaan warga binaan di lingkungan pemasyarakatan.
Acara juga diisi dengan pelatihan kemandirian membatik dan pelatihan seni musik angklung untuk warga binaan, disertai dengan penampilan hasil karya dari warga binaan yang telah mengikuti program pembinaan keterampilan.
Karutan Sukadana, Farizal Antony yang hadir langsung dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi terhadap PIPAS dalam mendukung proses pembinaan bagi warga binaan.
“Saya sangat mengapresiasi peran PIPAS yang senantiasa mendukung proses pembinaan dengan pendekatan yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan produktivitas. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membekali warga binaan dengan keterampilan yang tidak hanya meningkatkan mental dan spiritual, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui pengembangan budaya,”ujar Karutan.
Di sisi lain, Ny. Fahrennisa Antony menambahkan, “PIPAS berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan kekeluargaan antaranggota dan memperkaya nilai-nilai budaya di lingkungan pemasyarakatan. Melalui berbagai kegiatan, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan keterampilan sekaligus kesejahteraan warga binaan,”tandasnya.
Melalui kegiatan ini, tak hanya rasa kekeluargaan yang semakin erat. Lebuh dari itu, momentum ini sekaligus menjadi sarana memperkuat sinergi antara Rutan Sukadana dan PIPAS dalam menciptakan proses pembinaan yang tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga pada pengembangan potensi dan kemandirian warga binaan secara menyeluruh. Dengan pendekatan yang humanis dan produktif, diharapkan pembinaan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
