Suaralampung, Way Kanan - Bupati Way Kanan Ayu Asalasiyah, S.Ked. melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Hajjah Srikandi SKM MM, memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan VAR ( Vaksin Anti Rabies ), yang selalu stand by baik di Puskesmas- Puskesmas yang ada di Kecamatan ataupun Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan.
” Untuk ketersediaan var atau vaksin rabies itu biasanya Puskesmas mempunyai stok untuk ketersediaan tetapi apabila tidak tersedia di Puskesmas, apabila ada kasus maka Puskesmas bisa langsung mengamprah ke Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, kebetulan di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan selalu ada tersedia stok untuk vaksin anti rabies,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Hj.Srikandi S.Km.MM melalui Didy Arwadi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Way Kanan.
” Berkaitan dengan prosedur bagaimana tata cara mendapatkan var, semua masyarakat yang mendapat gigitan hewan pembawa rabies seperti kucing, anjing, kera , tu wajib mendapatkan vaksin anti rabies tetapi dengan datang ke Puskesmas dan memberikan keterangan secara terperinci atau memberitahu kronologis kejadian terjadinya ke gigitan hewan pembawa rabies tersebut dan membawa KTP atau KK, jadi nanti setelah datang Puskesmas akan dilakukan tatalaksana seperti mencuci luka dengan sabun selama 30 menit dan itu wajib dilakukan pada luka gigitan hewan pembawa rabies," Ujar Srikandi (4/9/25).
Masih Kata Srikandi, " Setelah itu baru mendapatkan Var, apabila gigitan beresiko tinggi maka pasien tersebut juga harus mendapatkan SAR tetapi apabila berisiko rendah itu cukup mendapatkan var saja karena sar biasanya ketersediaannya terbatas, tatalaksana var seperti yang saya sebutkan tadi, jadi apabila ada kasus gigitan hewan pembawa rabies silakan datang ke Puskesmas dan dilakukan pelayanan Sesuai dengan standar operasional pelayanan sop dan nanti akan diberikan var diberikan 3 x sebanyak 4 dosis yang pertama dua kali dua vial dalam satu kali pemberian pada hari pertama setelah itu pemberian kedua satu vial di hari ketujuh setelah itu pemberian kembali di hari 21 atau ke hari 28 sebanyak 1 vial jadi satu paket pemberian obat itu ada 4 pial dengan 3 kali pemberian. Pemberian VAR diberikan gratis untuk obatnya, tetapi untuk pelayanannya itu tergantung dari pasiennya ang apakah dia punya BPJS atau tidak, kalau punya BPJS semua gratis tapi kalau umum itu gratis untuk vaksinnya, untuk pelayanannya ada biaya,” Tutur Hj Srikandi
Sementara berkaitan dengan DBD Hj Srikandi S.km.MM, menerangkan bahwa memang saat ini musim atau cuaca saat ini sangat mendukung sekali untuk terjadinya atau timbulnya penyakit DBD karena sehari hujan dua hari panas sehari hujan 3 Hari panas seperti itu Jadi kemungkinan akan timbul penyakit DBD.
“Alhamdulillah di bulan kemarin bulan Agustus hanya 3 Puskesmas yang terdapat kasus DBD yaitu Puskesmas Tanjung Rejo Negeri Agung, Puskesmas Negeri baru Kecamatan Umpu Semenguk dan Puskesmas Way Tuba, selebihnya tidak ada kasus DBD, ” terang Hj Srikandi.
Terkait kesiapan Pemkab Way Kanan dalam hal ini dinasDinas Kesehatan Way Kanan untuk mengantisipasi bertambahnya endemis DBD di Way Kanan, kami sudah mengimbau kepada seluruh Puskesmas untuk memberikan promosi serta penyuluhan dan edukasi ke masyarakat bahwa sangat pentingnya untuk lingkungan yang bersih dan sehat serta melakukan pola hidup bersih sehat dan tidak lupa melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan PSN dengan pemberantasan sarang ngamuk 3M plus.
” Jadi kami sudah memberikan himbauan kepada seluruh Puskesmas bahwa cuaca sekarang ini sangat rawan untuk timbulnya penyakit DBD itu harus diantisipasi yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan melakukan pola hidup sehat bersih dan sehat serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus dan itu disampaikan oleh Puskesmas melalui penyuluhan serta pada saat ada kegiatan-kegiatan di luar gedung,” imbuh Hj.Srikandi.
Diterangkan tahun lalu hampir seluruh kecamatan yang ada di Way Kanan ada warga yang dinyatakan positif DBD dan bahkan hingga merebut korban jiwa, artinya kesiapan awal daripada dinasti terkait untuk antisipasi penyebaran endemis DBD di Way Kanan sangat dibutuhkan sejak dini. (Rls/ Tayib/ Sah)