Suaralampung.com, Sukadana — Dalam rangka memperkuat pembinaan kepribadian bagi warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sukadana menyelenggarakan ibadah kebaktian yang berlangsung di Gereja Oikumene Rutan Sukadana, Selasa (28/10). Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur sebagai mitra pembina spiritual dalam mendukung pembentukan karakter warga binaan yang religius, damai, dan penuh kasih.
Ibadah yang diikuti oleh warga binaan beragama Nasrani ini berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Kegiatan diawali dengan puji-pujian rohani yang menggetarkan suasana, dilanjutkan dengan pembacaan firman Tuhan dan doa bersama yang dipimpin oleh penyuluh agama dari Kemenag Lampung Timur.
Dalam khotbahnya, penyuluh mengajak warga binaan untuk terus memperkuat iman, menanamkan nilai-nilai kebaikan, dan menjadikan masa pembinaan sebagai kesempatan untuk introspeksi diri serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan sesama.
Kepala Rutan Kelas IIB Sukadana, Farizal Antony, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Kementerian Agama Lampung Timur yang konsisten bersinergi dalam pelaksanaan pembinaan rohani di lingkungan pemasyarakatan. Karutan menegaskan bahwa pembinaan keagamaan bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan pondasi penting dalam proses perubahan perilaku warga binaan.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan kehadiran penyuluh agama dari Kemenag Lampung Timur. Ibadah seperti ini menjadi ruang penyegaran rohani bagi warga binaan, agar mereka semakin memahami nilai kasih, pengampunan, dan tanggung jawab moral. Ini bagian penting dari misi Pemasyarakatan untuk membentuk manusia yang sadar akan kesalahan dan mampu memperbaiki diri,” ujar Karutan.
Lebih lanjut, Karutan Farizal menambahkan, Rutan Sukadana terus berkomitmen menghadirkan suasana pembinaan yang berorientasi pada pemulihan, pembinaan karakter, dan nilai-nilai spiritual. Melalui kegiatan rutin seperti kebaktian, pengajian, dan bimbingan keagamaan lainnya, seluruh warga binaan diharapkan dapat menemukan makna hidup yang baru dan menanamkan semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa pidana.
Kegiatan kebaktian bersama ini diakhiri dengan doa penutup dan salam kebersamaan yang mencerminkan persaudaraan antarumat beragama di lingkungan Rutan. Suasana penuh kedamaian dan kehangatan tampak terpancar dari wajah para warga binaan yang mengikuti kegiatan dengan penuh antusias dan rasa syukur.





