Suaralampung.com, Sukadana — Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sukadana kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pembinaan dan pemulihan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan rehabilitasi pemasyarakatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Yayasan Rehabilitasi Cahaya Azzura.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Plh. Kasubsi Pelayanan Tahanan, Revil Trinando, didampingi oleh tenaga kesehatan Rutan Sukadana. Dalam sambutannya, Revil menekankan bahwa kegiatan rehabilitasi ini menjadi langkah nyata Rutan Sukadana dalam mendukung program pemasyarakatan yang humanis dan berorientasi pada pemulihan perilaku warga binaan.
Pada kesempatan kali ini, kegiatan rehabilitasi menghadirkan Ketua Yayasan Rehabilitasi Cahaya Azzura, Benny Mangkunegara, bersama tim yang memberikan materi tentang “Relapse Prevention” atau pencegahan kekambuhan. Materi ini berfokus pada bagaimana warga binaan dapat mengenali dan mengendalikan faktor-faktor yang berpotensi memicu kambuhnya perilaku adiktif.
Benny menjelaskan bahwa relapse prevention merupakan bagian penting dari proses pemulihan. Dalam sesi pembelajaran, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang:
1. Trigger Factors (faktor pemicu), yaitu situasi, orang, atau emosi yang dapat meningkatkan risiko kambuh.
2. Perbedaan antara slip, lapse, dan relapse, di mana slip diartikan sebagai kesalahan kecil yang masih bisa diperbaiki, lapse sebagai kambuh sementara, dan relapse sebagai kambuh penuh yang memerlukan intervensi lanjutan.
3. Peserta juga diajak mengenali pemicu pribadi, menyusun rencana coping mechanism, membangun dukungan sosial, serta menerapkan prinsip “Think Twice Before Act” — berpikir dua kali sebelum bertindak, sebagai strategi praktis dalam mengendalikan dorongan impulsif dan menjaga keberlanjutan proses pemulihan.
Melalui metode interaktif, diskusi, dan refleksi bersama, para warga binaan tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka diajak untuk lebih sadar terhadap perjalanan pemulihan masing-masing dan menanamkan komitmen dalam memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih sehat dan produktif.
Kepala Rutan Kelas IIB Sukadana, Farizal Antony, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya dukungan berkelanjutan bagi warga binaan yang menjalani rehabilitasi.
“Rehabilitasi bukan hanya soal penyembuhan, tetapi tentang membangun kesadaran dan tanggung jawab diri. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap warga binaan mampu mengelola diri, mengenali risiko kekambuhan, dan siap kembali ke masyarakat dengan perilaku yang lebih baik,” ujar Karutan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan program rehabilitasi di Rutan Sukadana dapat terus memberikan dampak positif, tidak hanya dalam aspek kesehatan mental dan emosional warga binaan, tetapi juga dalam mewujudkan tujuan pemasyarakatan yang sesungguhnya yakni memulihkan manusia agar kembali menjadi anggota masyarakat yang berguna dan produktif.