Suaralampung.com, Brebes — Meski berada di balik jeruji besi, semangat berkarya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Brebes tidak pernah padam. Melalui program pembinaan kemandirian, mereka dibekali berbagai keterampilan produktif yang dapat menjadi bekal hidup setelah bebas nanti, Selasa (14/10).
Dari tangan-tangan terampil para WBP, lahirlah berbagai produk bernilai ekonomi seperti sandal hotel, keset, goodie bag, hasil sablon, hingga pakaian jahit. Tak hanya itu, mereka juga dilatih beternak dan bertani, sebagai bagian dari pembinaan kerja di dalam lapas.
Baru-baru ini, sejumlah WBP tampak sibuk mengerjakan pesanan 200 pasang sandal hotel di Brebes. Ada yang mengukur bahan dasar, menyablon, hingga menjahit dan melakukan proses finishing.
Hasil penjualan produk tersebut dibagi secara proporsional, untuk WBP sebagai premi, dan sisanya digunakan untuk PNBP serta biaya operasional pengadaan bahan baku.
Salah satu WBP, maman mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan pembinaan kerja tersebut.
“Saya ikut kegiatan di sini untuk menambah ilmu. Sejak awal masuk lapas sudah belajar menjahit. Meski belum bisa bantu keluarga, setidaknya saya tidak merepotkan mereka,” ujarnya saat ditemui di ruang kerja produksi.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Brebes, Gowim Mahali, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program inovatif bertajuk “Dari Binaan Jadi Andalan”, yang menjadi bagian dari Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Tahun 2025.
“Melalui program ini, kami ingin mengubah stigma negatif terhadap mantan warga binaan. Mereka punya potensi besar, tinggal diberi ruang dan kesempatan untuk berkembang,” terang Gowim.
Ia menambahkan, produk hasil karya WBP seperti sandal hotel akan dipasarkan ke sejumlah hotel di Brebes dan Tegal yang telah melakukan pemesanan. Selain itu, pelatihan dilakukan dengan pendampingan profesional dan kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tegal, agar warga binaan mendapatkan sertifikasi keterampilan yang terakreditasi.
“Kami ingin memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk hidup mandiri dan produktif. Dari balik jeruji, kami ingin lahirkan insan-insan tangguh yang siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan dan semangat baru,” tegasnya.
Dengan program pembinaan ini, Lapas Kelas IIB Brebes tidak hanya menjadi tempat menjalani pidana, tetapi juga ruang pembelajaran dan pemberdayaan, yang menyiapkan warga binaan menjadi individu yang berdaya guna dan berintegritas saat kembali ke tengah masyarakat.
