Suaralampung.com, Brebes — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Brebes memperingati Hari Bela Negara ke-77 dengan menggelar upacara khidmat yang melibatkan seluruh elemen petugas hingga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Mengusung semangat dan tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju” kegiatan ini menjadi momentum penguatan karakter dan integritas di lingkungan pemasyarakatan, Jumat (19/12).
Kepala Lapas Kelas IIB Brebes, Gowim Mahali, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, membacakan amanat Presiden Republik Indonesia.
Kalapas Gowim menegaskan bahwa bela negara di era modern bukan lagi soal angkat senjata, melainkan kontribusi nyata sesuai profesi masing-masing.
“Semangat bela negara akan menjadi kekuatan besar apabila dilandasi persatuan, kebersamaan, dan semangat kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Kalapas mengutip amanat Presiden.
Gowim menekankan bahwa menanamkan rasa cinta tanah air kepada warga binaan adalah kunci dari keberhasilan reintegrasi sosial. Menurutnya, semangat kebhinekaan harus menjadi pondasi kuat di dalam Lapas.
"Semangat bela negara akan menjadi kekuatan besar apabila dilandasi persatuan dan semangat kebhinekaan dalam bingkai NKRI. Kami berkomitmen untuk terus membina warga binaan agar saat kembali ke masyarakat nanti, mereka memiliki jiwa nasionalisme yang kokoh," tambahnya mengutip pesan Presiden.
Melalui peringatan ini, Lapas Brebes juga menegaskan komitmennya untuk terus menanamkan nilai-nilai bela negara dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan.
"Bela negara adalah tanggung jawab kolektif. Bagi kami di jajaran pemasyarakatan, wujud nyatanya adalah menjalankan tugas dengan penuh integritas, profesional, dan pengabdian tulus kepada masyarakat serta negara," ujar Gowim Mahali.
Komitmen Pelayanan Publik Selain sebagai refleksi historis, peringatan tahun ini dijadikan Lapas Brebes sebagai titik balik untuk meningkatkan disiplin pegawai. Gowim berharap nilai-nilai loyalitas yang digaungkan dalam Hari Bela Negara dapat diimplementasikan dalam pelayanan publik yang bersih dan transparan.
Rangkaian upacara ditutup dengan doa bersama untuk kemajuan bangsa. Seluruh kegiatan berlangsung dengan suasana kondusif, aman, dan penuh semangat patriotisme.




