Suaralampung.com. Lampung Tengah; Dua kabupaten di Provinsi Lampung nyaris bentrok yaitu antara Lampung Tengah dan Lampung Timur. Kejadian tersebut pemicunya diduga adalah masalah pribadi dua pemuda Kampung Kedaton Batang Hari Nuban Lampung Timur dengan pemuda Kampung Sritejo Kencono Lampung Tengah. Berawal dari ulah pemuda Kedaton ingin minta uang jalur kepada pemuda/pengusaha onggok Kampung Sritejo Kencono. Jum'at(04/11/16).
Dimana permasalahan tersebut meluas hingga Wwarga kedua kampung tersebut sudah saling siaga. Di kampung Kedaton sendiri mendapat informasi bahwa warga Sritejo Kencono kecamatan kota Gajah Lampung tengah telah siap menyerang kampung kedaton induk kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur. Sehingga warga kedaton bersiap siaga agar kejadian yang tak di inginkan tidak terjadi.
Dengan kesiap siagaan polres lampung timur dan lampung tengah menyikapi kejadian tersebut dapat diredam oleh kedua polres. Terlihat kapolres Lampung Tengah AKBP. Dono Sembodo langsung meredam massa dari kampung Sritejo Kencono yang hadir di tengah-tengah masyarakat kampung tersebut. Sehingga kemarahan warga dapat redam.
Dugan sementara Kejadian tersebut di akibatkan warga kedaton induk kecamatan Batanghari Nuban berinisial AJ ingin meminta uang jalur untuk pengiriman onggok ke Kampung Sritejo Kencono. Riyanto warga Sritejo ini awalnya tak tau bahwa pemuda tersebut akan meminta uang jalur. Karena pada awal menelpon, menggunakan nama seseorang yang beralasan akan membayar hutang kepadanya. Terang mukhsinin yang mengetahui cerita tersebut.
Lanjutnya, "Riyanto pun di ajak berjanjian di Kota Gajah. Sampai disana ternyata dirinya bertemu dengan AJ warga kedaton induk. Riyanto pun heran karena suaranya Tidak sesuai dengan suara yang menelponnya tadi. Sesampai dirinya disana dikeluarkan pisau dan dilakukakan percobaan penusukan oleh AJ Namun, dapat menghindari tetapi jari manisnya tetap terluka karena tusukan pisau," Jelas Mukhsinin.
Hal ini lah yang membuat warga Sritejo Kencono dan paguyuban yang ada di desa tersebut memanas. Sehingga warga kampung bersiap diri untuk melaukakn penyerangan. Namun telah diredam oleh pihak keamanan kapolres langsung hadir di tengah-tengah masyarakat Kampung Sritejo.(irul at)
