Kelebihan Beban Muatan Disinyalir Jadi Penyebab Rusaknya Jalan Di Mesuji

Iklan

Kelebihan Beban Muatan Disinyalir Jadi Penyebab Rusaknya Jalan Di Mesuji

Redaksi
Senin, Januari 02, 2017 | 21:01 WIB 0 Views Last Updated 2017-01-02T14:01:21Z

Suaralampung.com. Mesuji : Rusaknya sebagian ruas jalan di Kabupaten Mesuji, rupanya selain disebabkan oleh kondisi tanah yang labil, juga akibat sering dilalui kendaraan besar pengangkut sawit dan kayu gelam yang beban muatannya lebih dari 10 ton.

Sementara dengan kondisi jalan milik Kabupaten Mesuji hanya mampu dilintasi kendaraan dengan beban muatan maksimal 8 ton saja. Akan tetapi pada kenyataannya, selalu saja pemerintah daerah dan pihak rekanan yang disalahkan dengan dalih kualitas pekerjaan yang kurang baik.

Hal itu pun diakui oleh Kepala dinas perhubungan Kabupaten Mesuji Widada bahwa sesuai amanat undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan dan undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan, serta peraturan pemerintah nomor 79 tentang jaringan lalulintas dan angkutan jalan.

Untuk itu, Pemerintah daerah sebelum menetapkan kelas jalan, terlebih dahulu harus menentukan mana jalan kabupaten dan jalan desa. Kemudian selanjutnya ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya yakni muatan sumbu terberat (MST) kendaraan, jenis beban berat (JBB) kendaraan, serta menyiapkan jembatan timbang yang didalamnya terdapat gudang untuk membongkar muatan kendaraan yang melebihi ketentuan.

"Di Mesuji ini ada tiga faktor yang menyebabkan kerusakan jalan yakni faktor kondisi tanah yang labil, muatan berlebihan serta cuaca,"jelas mantan kepala bagian humas dan protokol Sekretariat daerah Mesuji itu.

Ditambahkan Widada, bahwa setiap harinya ratusan kendaraan truk pengangkut sawit dan kayu gelam bermuatan lebih dari 10 ton melintas di jalan milik Kabupaten Mesuji. Akibatnya, meski baru diperbaiki jalan tidak akan mampu dilalui kendaraan dengan beban berat. Akan tetapi jika diberlakukan kelas jalan maka secara otomatis ongkos angkut akan mahal dan itu sangat memberatkan petani yang akan mengangkut hasil buminya.

"Pemda selalu berupaya keras untuk memperbaiki infratsruktur jalan baik dari anggaran belanja daerah maupun secara gotong-royong bersama masyarakat. Namun hasilnya memang belum maksimal dan sejauh ini langkah yang kita lakukan hanya dapat menghimbau kepada masyarakat dan para pengguna jalan, agar tidak membawa muatan berlebihan,"tandasnya.

Sementara secara terpisah, Sukir(35) warga Desa Adi Luhur, Kecamatan Panca Jaya yang sudah selama 7 tahun menekuni profesi sebagai supir truk pengangkut sawit mengakui bahwa muatan kendaraanya memang melebihi kemampuan jalan di Kabupaten Mesuji.

"Ya, memang muatan mobil kita terkadang lebih dari 10 ton, belum lagi berat kendaraan itu sendiri. Tapi mau gimana lagi pak, kalau disini muatannya kurang dari 10 ton tidak masuk itungannya, jatuhnya rugi, untuk setoran mobil saja pas-pasan," ungkapnya(Heri).

Keterangan gambar : Mobil dengan beban  muatan puluhan ton yang disinyalir jadi penyebab rusaknya jalan di kabupaten mesuji.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kelebihan Beban Muatan Disinyalir Jadi Penyebab Rusaknya Jalan Di Mesuji

Trending Now

Iklan

iklan