Suaralampung.Com. Lampung Timur -Para nelayan Desa Sukorahayu dan Sondong Marga Sari Labuhan Maringgai Lampung Timur (Lamtim) mengadakan pertemuan dengan pihak dinas perikanan kelautan peternakan dan lauk pauk, dalam pertemuan yang di gelar di balai Desa Sukorahayu pada Rabu (18/1/17).
Pertemuan tetsebut turut di hadiri oleh Yudinal selaku, Kadis perikanan kelautan peternakan dan lauk pauk
Kapolsek Labuhan Maringgai Kompol Salman Fitri, kasat intel polres lamtin Akp Adi Kurniawan dan aparatur pemerintahan kecamatan dan Desa setempat.
Dalam pertemuan tersebut perwakilan nelayan meminta agar pemerintah dapat memberikan izin operasi mereka memakai alat tangkap dogol/troll hal ini di sampaikan oleh H. Muhari.
menurut H. Muhari selama ini mereka telah terbiasa memakai alat tersebut, ketika mewakili nelayan Sondong Marga Sari. "Menurut saya jika tidak bekerja priuk kami ngguling dan sampaikan sampaikan salamsaya kepada bupati lampung timur," ujarnya.
Menjawab hal tersebut kapolsek labuhan maringgai Kompol Salman Fitri meminta agar nelayan tidak melanggar aturan yang telah di berlakukan, dan di tetapkan menteri kelautan dan perikanan.
Hal demikian juga di sampaikan kasat intel polres Lamtim Akp Edi Kurniawan, "Sehubungan dengan peraturan menteri kelautan dan perikanan nelayan tidak bisa melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap sejenis troll, karna akan merusak eko sistem laut dan yang pasti akan merugikan nelayan nelayan kecil, terutama yang menggantungkan hidupnya dari mencari ikan," paparnya.
Sedangkan Yudinal selaku kadis perikanan kelautan peternakan dan lauk pauk mengatakan, "Kewenangan tidak ada pada kami yang di daerah, karna sudah menjadi keputusan dari pusat, jadi harapannya kita selaku masyarakat lebih baik ikut dengan aturan yang sudah ada," paparnya (RAJA).
