Suaralampung.com. Lampung Timur- Pasca unjuk rasa petani singkong yang di lakukan beberapa hari silam di kantor pemda lampung timur (Lamtim) untuk menuntut supaya harga umbi kayu itu di stabilkan, membuat bupati lamtim memanggil pihak perusahaan hingga terjadi kesepakatan (MOU) agar terciptanya kesetabilan harga singkong.
Kalau harga singkong di naikkan, hal tersebut atas kesepakatan bupati Chusnunia Chalim yang pada saat melajukan perjanjian, namun hari ini bupati lamtim mendatangi beberapa perusahaan tersebut melalui asisten dua Junaidi Abdul Muin, Kadis perindag, jajaran polres lampung timur beserta camat setempat.
Melalui porkopinda Bupati Lamtim melakukan pengecekan harga singkong apakah sudah berjalan sesuai MOU yang pernah dilakukan atau tidak, kunjungan tersebut di lakukan ke beberapa perusahaan di antaranya PT FLORINDO Dan PT BERJAYA TAPIOKA yang beralamat kan di kecamatan Batanghari Nuban, dari hasil yang di dapat sementara ini di PT Florindo harga singkong Rp 710 per/kg, namun potongan sangat tinggi karna mencapai 23-30%, sedang kan di PT Berjaya Tapioka harga singkong Rp 580 per Kg, dengan potongan 15% kg, sedangkan dengan harga yang sedemikian rupa yang pasti belum memenuhi kebutuhan petani, namun apapun bentuknya pemerintah akan berupaya supaya harga singkong bisa mencapai Rp 1000 sesuai dengan yang pernah di ucapkan bupati lamtim Chusnunia Chalim pada saat aksi unjuk rasa beberapa waktu silam.
Di tempat terpisah seorang petani singkong Ahmad Rifai mengharapkan, agar pemerintah dapat benar benar memikir kan nasib rakyat kecil wabil khusus kepada bupati lampung timur chusnunia chalim dapat membantu masyarkat lampung timur yang bercocok tanam ubi kayu (singkong).
" Karna jika pemerintah tidak membantu mendorong pihak perusahaan tersebut, maka petani singkong mengancam akan pindah haluan bercocok tanam dengan tanaman yang lainnya, apabila pihak perusahaan bersikeras tidak menaikkan harga singkong," ujar Rifai pada media ini Rabu(11/1/17).
Dirinya menambahkan, "Dalam hal ini bupati lampung timur selaku pengendali daerah harus mampu membuat masyarakat sejahtera, yang mana masyarakat telah memberikan kepercayaan kepadanya, dalam memimpin daerah, intinya masyarkat kecil tidak perlu janji-janji, akan tetapi bukti dengan menstabilkan Harga jual dan harga beli, itu sudah cukup untuk masyarkat kecil sehingga segala sesuatu dapat berjalan sesuai dengan harapan," pungkasnya (RAJA).