Suaralampung.com. Pasangan Calonkada Lampung Barat (Lambar) periode 2017-2022, DR. H. Edy Irawan Arief, S.E., M.Ec. dan H. Ulul Azmi Soltiansa, S.H. alias Paisol, akrab disapa Edy-Pai, yang diusung Koalisi Lambar Berganti (Partai Demokrat, PPP, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS, PKB), cukup peduli dengan masukan para tokoh adat Sumbai 5 (Lima) kelurahan Waymengaku, Kecamatan Balikbukit, saat menggelar kampanye dialogisnya di kediaman Heriyadi, Rabu (11/01).
Sumbai 5--selaku penghibah lokasi perkantoran pemkab Lambar tak dihargai ekistensinya sejak 10 tahun terakhir, padahal sebelumnya selalu diikutkan pada seremoni HUT Lambar setiap tahunnya.
Para tokoh adat sumbai 5 menginginkan kedepan Edy-Pai yang memimpin Kabupaten Lambar. Dan mereka berkomitmen menetapkan pilihannya kepada calonkada nomer urut 2 pada pemilukada yang akan di gelar 15 Februari 2017 mendatang.
Pada setiap kesempatan kampanye, Edy-Pai selalu membuka diri, ramah, dan komunikatif. Sehingga tidak heran kalau audiensnya dari berbagai profesi, berbagai usia, dan berbagai latar belakang tampak selalu dekat. Mereka mengaku terhibur dan bangga setelah bertemu langsung dengan Edy-Pai.
Acara tersebut dihadiri tak kurang 500-an warga. Pada kesempatan itu, Edy-Pai juga kembali mempertegas sejumlah agenda besarnya untuk membenahi Lambar ketika nanti dipercaya masyarakat memimpin kabupaten hasil pemekaran pertama di Provinsi Lampung yang kini menyandang predikat termiskin ke-14 dari 15 kabupaten atau kota di Provinsi Lampung.
Dan masalah pendidikan, Edy-Pai kembali mengingatkan masyarakat akan membangun Universitas Karena memang sudah menjadi keinginan mereka berdua untuk membangun Universitas yang ada di Lambar.
Jika pemudanya pintar dan cerdas, maka pembangunan di Lambar akan mudah terwujud. "Kalau pemudanya pintar cerdas, maka pembangunan cepat. Kalau pembangunannya cepat maka daerahnya tidak miskin. Saya kira jika Lambar ada Universitas, anak-anak disini tidak perlu jauh-jauh menuntut ilmu ke luar daerah, cukup dsini saja dan siap bersaing dengan daerah lain," terang Edy-Pai. (Eko)
