Suaralampung.Com, Lampung Selatan - Sebanyak 20 santri mengikuti wisuda khotmil Qur'an Minggu malam (14 Mei 2017) bertempat di halaman utama pondok pesantren Syifaul Qulub Tombo Ati Karang Anyar Kecamatan Jatiagung Lampung Selatan.
Peserta wisuda merupakan santri-santri Ponpes Syifaul Qulub (Tombo Ati) yang berasal dari berbagai daerah, disekitar Kecamatan Jatiagung,Lampung Selatan. Mereka memilih Syifaul Qulub karena pesantren ini adalah tempat yang paling cocok untuk belajar membaca serta menghafal al-Qur'an. Tempatnya yang jauh dari perkotaan membuat suasana lebih tenang.
Di sela kesibukannya, Abah kyai. Mas Udin, SH, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Syifaul Qulub ( Tombo Ati) beserta Umi Sri Hartati, Spd menyempatkan hadir dalam acara tersebut. Beliu menyepatkan untuk menyematkan ke para wisuda dan memberi nasehat agar para peserta didik jangan cuma bisa membaca atau hafal alqur 'an saja tetapi harus bisa memaknai serta mengerti arti dan bisa menerapkan untuk dirinya, dan bisa di terapkan diri masing-masing anak didiknya.
Selain acara wisuda ini ponpes Syifaul Qulub juga mendatangkan penceramah ternama KH. Muhajirin Ahmad, kepada para hadirin beliau mengatakan bahwa Islam di Indonesia semakin banyak aliran yang menyesatkan dan mengarah kepada radikalisme. Baru-baru ini, tuturnya, "Muncul aliran isis yang ajarannya menyimpang dari al-Qur'an dan As-Sunnah. Maka pondok pesantren menjadi benteng bagi generasi Islam di masa yang akan datang," dikatakan dalam tausiahnya dengan penuh semangat.
Lebih lanjut Kyai Muhajirin Ahmad dalam tausiahnya mengatakan, bahwa pesantren adalah tempat yang paling tepat untuk belajar agama. "Di pesantren ini, para santri bisa belajar banyak tentang agama dan kehidupan. Mereka dididik untuk menjadi pejuang di jalan Allah, salah satunya adalah dengan cara membaca Dab menghafal al-Qur'an," terangnya.
Kyai Mas Udin, SH juga berpesan kepada para santri agar jangan cepat puas dengan apa yang telah dicapai. Masih banyak tahapan yang harus dilewati. "Bisa membaca dan menghafal al-Qur'an saja belum cukup, masih banyak ilmu yang harus dipelajari seperti ilmu fikih, tauhid, dan sebagainya," ujarnya.
Para Kyai, Habaib serta aparat Desa seperti Camat Jatiagung dan Bunda Eva (istri walikota Bandarlampung Herman HN) juga turut berpartisipasi dalam acara tersebut, dan dirinya juga berkesempatan memberikan bantuan semen 100 sak untuk pembangunan pondokan di ponpes tersebut.
Selain itu, ribuan warga sekecamatan Jatiagung ikut hadir dalam acara tersebut untuk mendengarkan Tausyah dari kyai Muhajirin Ahmad, nampak pula para wali santri juga hadir untuk mendampingi buah hatinya yang sedang merayakan wisuda khotmil Qur'an.
Pengurus pondok pesantren Syifaul Qulub Tombo Ati Ustad Nur Hidayat mengatakan, "Bahwa acara ini adalah acara rutin setiap tahun. Dimana saya juga berpesan kepada masyarakat bahwa ponpes Syifaul Qulub ( Tombo Ati) pendidiknya memiliki prestasi yang membagakan yaitu Qiroat, Dai dan kaligrafi yang sudah menjuari tingkat nasional, bahkan internasional, maka pondok pesantren kami selalu terbuka untuk siap menerima santri, serta mendidiknya menjadi insan manusia yang handal dan berpengetahuan tentang agama, serta menjadi manusia bermartabat," tutupnya.
Ditempat yang sama diungkapkan oleh Nila Putri, wisudawati asal Jatiagung, mengaku senang bisa belajar agama di sini. "Belajar membaca al-qur'an di tempat yang tenang sepert ini bisa lebih cepat bisa" ujar santriwati yang baru qatam tersebut. (Yoes Anwar)
