Kembali Pemkab Lampung Timur Lalai Hadir Ditengah Keterbatasan Warganya
Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Kembali Pemkab Lampung Timur Lalai Hadir Ditengah Keterbatasan Warganya

Redaksi
Jumat, Juli 07, 2017 | 15:50 WIB 0 Views Last Updated 2017-07-07T08:50:33Z

Suaralampung.Com, Lampung Timur - Kondisi kehidupan Mbah Suaibah (60) Warga desa Gunung Tiga kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur bersama putranya Sabudin (25) yang mengalami keterbelakangan mental sangat memprihatinkan. Ia luput dari perhatian pemerintah setempat.

Hampir empat tahun ini Mbah Suaibah tidak pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah, padahal janda tua ini hidup dengan kondisi ekonomi yang sangat miris. 

Kondisi ini dirasa mbah Suaibah semakin berat tatkala ditinggal oleh suaminya Abdulhamid sekitar enam tahun silam untuk menghadap sang ilahi. Dukapun semakin mendalam menyelimuti hati mbah Suaibah.

Untuk menyambung hidup sepeninggalan suaminya, Mbah Suaibah bekerja sebagai tukang urut, namun belakangan ini para pelanggan yang merupakan ibu-ibu warga sekitar tidak lagi menggunakan jasanya, dikarenakan tenaga mbah Suaibah sudah mulai berkurang. 

"Saat Mbah Hamid (Suaminya red) masih hidup kami pernah menerima bantuan, sepeninggalannya hanya beberapa kali saja ada bantuan dari pemerintah, setelah itu sudah tidak ada lagi,"jelas Suaibah.

Setiap harinya mbah Suaibah merawat seorang diri buah hatinya dengan penuh kasih sayang, kendati putranya mengalami keterbelakangan mental.

Semasa kecil Sabudin mengalami sakit yang berkepanjangan, berbagai cara sudah dilakukan untuk pengobatan Sabudin, namun karena keterbatasan ekonomi pengobatan Sabudin terpaksa dihentikan.

Sabudin pun tumbuh tidak seperti anak-anak pada umumnya, ia cenderung menyendiri dan enggan bermain dengan teman-teman sebayanya. Kini Sabudin sudah dewasa namun ia masih terus bergantung kepada ibunya.

"Saya tidak tahu bagaimana nasib anak saya jika saya sudah tidak ada lagi, karena hingga kini Udin masih tidak mau pisah dari saya,"ucap Mbah Suaibah dengan mata berkaca -kaca.

Mbah Suaibah sendiri dikarunia 5 orang anak, namun 4 orang anak lainnya telah menikah dan. Mbah Suiabah pun tidak mau terlalu merepotkan anak-anaknya yang telah berkeluarga, karena kehidupan mereka juga kurang mampu.

"Anak saya Udin tidak mau tinggal bersama kakak-kakaknya. lagipula saya tidak mau merepotkan anak-anak, mereka punya tanggung jawab untuk menyekolahkan cucu-cucu saya,"ujar Mbah Suaibah saat ditemui di kediamannya.

Ditempat terpisah Ketua LSM Genta Fauzi Ahmad mengatakan, Seharusnya Mbah Suaibah dan anaknya menjadi tanggung jawab pemerintah. ini dilihat dari keadaan ekonomi mbah Suaibah yang tidak mampu dan itu sudah diatur dalam  Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

"Mbah Suaibah sendiri kita ketahui adalah fakir miskin, terlebih saat ini setatusnya janda dan menafkahi anaknya yang mengalami keterbelakangan mental. maka ini harus menjadi perhatian pemerintah dan tanggung jawab kita semua,"singkatnya. (Raja)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kembali Pemkab Lampung Timur Lalai Hadir Ditengah Keterbatasan Warganya

Trending Now

Iklan

iklan