Tim Perencanaan Agrowisata Forestry Roodshow ke Datar Lebuay Tanggamus

Iklan

Tim Perencanaan Agrowisata Forestry Roodshow ke Datar Lebuay Tanggamus

Redaksi
Jumat, Juli 20, 2018 | 15:26 WIB 0 Views Last Updated 2018-07-20T08:27:01Z

Suaralampung.com-Tanggamus-Perwakilan Unsur Tim Perencana Agrowisata Froresty yang meliputi, Master Trainer SCOPI (Sustainable Coffee Platform of Indonesia)  Henita Astuti, SP. MP, Ketua Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH Batu Tegi)  Ruchyansyah, S. Hut, Louis Dreyfus (Perusahaan Kopi ) Robert, Masyarakat Gapoktan HKm Mandiri Lestari /Kelompok Sadar Wisata, Eko dan Anggota Kelompok Tani Hutan Ciherang Bawah, Anggaran, mengadakan roodshow ke calon Agrowisata proresty di Datar Lebuay Kecamatan Air Naningan Tanggamus, kamis - (20/7/18)

Perlu di ketahui Wanatani atau agroforestry adalah suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek, seperti tanaman pertanian. Model-model wanatani bervariasi mulai dari wanatani sederhana berupa kombinasi penanaman sejenis pohon dengan satu-dua jenis komoditas pertanian, hingga ke wanatani kompleks yang memadukan pengelolaan banyak spesies pohon dengan aneka jenis tanaman pertanian, dan bahkan juga dengan ternak atau perikanan.

Adapun konsep Perencanan Kegiatan Implementasi ini adalah mengedepankan sinergitas antara unsur A, B, G, C dan M meliputi Akademisi (Univ. Lampung), Business (Perusahaan Kopi Louis Dreyfus), Government (Pemerintah KPH Batu Tegi Pemprov Lampung),Community (Masyarakat Petani Kopi yang memanfaatkan lahan Hutan Kemasyarakatan)dan Lembaga Independen SCOPI dengan tujuan melatih master trainer, Kader dan Anak Petani dengan fasilitas Pelatihan dan Pendidikan tentang Kopi.

Seperti yang diungkapkan oleh Henita Astuti, SP. MP selaku Master Trainer SCOPI (Sustainable Coffee Platform of Indonesia), menurutnya dipilihnya lahan perkebunan kopi ini, karena kopi adalah salah satu komoditas unggulan Provinsi Lampung selain dari ubi kayu dan lada dan juga perkebunan ini satu lahan dengan Wahana Wisata Curug Tirai yang terkenal akan keindahan alamnya.

"Saya didampingi oleh rekan-rekan mempunyai tugas untuk melatih petani kopi agar diberi pembinaan dan pelatihan teknik budidaya pasca panen dengan pengolahan yang baik, sehingga kopi robusta kita bisa diterima di pasar regional dan internasional," ujarnya.

Disamping itu juga fungsi dari Master trainer adalah menciptakan petani terlatih, mengkader petani dan anak petani dan memfasilitasi pelatihan dan pendidikan petani kopi khususnya kopi robusta. Dimana Lampung adalah salah satu penghasil terbesar kopi robusta.

"Sebelum ini yang menjadi kendala umum adalah tingkat harga jual yang rendah, sehingga masyarakat belum atau sedikit yang melakukan teknik budidaya pasca panen. Namun sampai Januari 2018 ini, SCOPI sudah mendata 18000 orang petani yang sudah terlatih, dimana kebun-kebun mereka sudah banyak disertifikasi, Alhamdulillah sekarang sudah dilirik oleh pasar internasional selain perusahaan swasta besar yang kami gandeng yang berperan sebagai eksportir sehingga harga jual kopi semakin tinggi," jelasnya.

Senada, hal ini juga diungkapkan oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH Batu Tegi)  Ruchyansyah, S. Hut, menurutnya Lahan Perkebunan kopu ini adalah salah satu slot demplot agroforestri yang akan sinergikan dengan wisata Agrowisata proresty yang akan dibangun bersama-sama dengan Balitbangda.

"Bersama teman-teman yang lain, kami akan membentuk Argowisata forestry kopi disamping jenis tamanan-tanaman lain yang bermanfaat untuk masyarakat yang ada di areal pariwisata ini Air Curug Batu Tirai ini. Apalagi saat ini Air Terjun Curug Tirai ini sedang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus," ujarnya.

Dari pihak Pokdarwis Wahan Wisata Curug Tirai yang sekaligus sebagai Ketua GAPOKTAN HKm (gabungan kelompok tani hutan kemasyarakatan) Mandiri Lestari, Eko  sangat mendukung kegiatan tersebut, karena menurutnya kegiatan ini dinilai dari berbagai sisi, manfaatnya akan berdampak atau memberi keuntungan langsung kemasyarakat sekitar areal wisata ini.

"Apalgi dengan adanya Wista ini, akses jalan penghubung ke tempat wisata ini pastinya akan lebih di perhatikan lagi oleh Pemkab Tanggamus. Mengingat kendala terbesar saat ini adalah jalan penghubung ke area Wista ini hanya jalan setapak yang susah di lalui, sehingga para wisatawan menjadi malas untuk berkunjung ke tempat ini," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk mewujudkan destinasi wisata kelas nasional tidak hanya bermodal lokasi yang indah, diperlukan ketersediaan infrastruktur yang memadai seperti jalan, taman-taman buatan, air bersih, pengelolaan air limbah dan  pengelolaan sampah

"Curug Tirai Ini bisa berintegrasi dengan agrowisata forestry yang nantinya bisa menjadi ikon wisata di Kabupaten Tanggamus khususnya di datar lebuay Kecamatan Air Naningan ini. Dan Alhamdulillah sampai saat ini Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus sangat mendukung pendukung dan perhatian yang besar sekali terhadap Fokdarwis Jaya Lestari di mana kami ini adalah satuan unit kerja dari GAPOKTAN Mandiri Lestari," pungkasnya.(Saripudin/Rusdi/Azhimi/Tim OJOI Tanggamus)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tim Perencanaan Agrowisata Forestry Roodshow ke Datar Lebuay Tanggamus

Trending Now

Iklan

iklan