suaralampung.com-Tanggamus-Mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si. Kapolsek Kota Agung AKP Syafri Lubis menghadiri pesta laut "Melawai" yang digelar Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui Dinas Kebudayaan
di Taman Wisata Muara Indah Kotaagung, Selasa (9/10/2018) pagi.
Melawai ini merupakan rangkaian acara Parade Nusantara yang sebelumnya sudah di adakan di bulan Agustus 2018. Awal rangkaian kegiatan pertama telah dilakukan Festival desain Batik Tanggamus dan pegelaran Sandra tari tiga Provinsi yang diselenggarakan di Rest Area Gisting.
Dengan mengangkat tema "Dengan melawai kita mengangkat kembali tradisi kearifan lokal sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Tanggamus" dihadiri Kepala Dinas Pariwisata diwakilkan,
Dinas Perikanan diwakilkan, Dinas Lingkungan Hidup diwakilkan, Dinas Perhubungan diwakilkan, Kapolsek Kotaagung Agung AKP Syafri Lubis mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si, Danramil Kotaagung Kapten Yuliani Abri, Camat Kotaagung diwakili, perwakilan Lurah Baros, seluruh perwakilan Kepala Adat pesisir, Tokoh masyarakat, Toko Agama dan Para dewan Guru dan murid.
Kapolsek Kota Agung AKP Syafri Lubis mengungkapkan, selain hadir Polsek Kota Agung juga menggelar pengamanan, guna memastikan kegiatan berjalan lancar.
"Pengamanan dilaksanakan baik secara terbuka dan tertutup," ungkap AKP Syafri Lubis di lokasi pengamanan.
Sementara, dalam sambutannya Kepala Dinas Kebudayaan Gandung Hartadi mengatakan, berdasarkan Undang Undang No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan akan melaksanakan bagian amanat Undang Undang tersebut, salah satunya kembali melaksanakan tradisi yang sudah punah di jaman sekarang.
"Kegiatan melawai ini bertujuan untuk mengangkat tradisi lokal dan menggali seni dan budaya menjadi sebuah tradisi yang dikenalkan dan dilaksanakan kembali kepada masyarakat Kabupaten Tanggamus, agar supaya anak cucu dan generasi penerus ini tetap mengenal tradisi itu," ujar Gandung.
Disamping itu juga, lanjutnya, sebagai ikon melestarikan kebudayaan serta menghidupkan kembali dan menyatukan tradisi yang ada, yang dapat membentuk karakter bangsa. Melawai juga merupakan tradisi masyarakat pesisir Lampung kabupaten Tanggamus. Karena kehidupan suku lampung ini hidupnya suka bergotong royong yang salah satunya gotong royong mencari ikan yaitu melawai, yang dilaksanakan pada saat masyarakat melakukan Nayuh/hajatan.
Lanjutnya, disamping menjadi kegiatan yang dikembangkan juga dikemas dalam bentuk wisata, sehingga bisa mendukung sepenuhnya program kegiatan pariwisata Ratu, dan ikut memprogramkan Aksi 55 Asik tentang kebudayaan dan kebhinekaan yang tercantum dalam program tersebut.
"Mari kita bangkitkan kembali seni tradisi supaya anak-anak kita nantinya mengerti akan budaya, serta merubah manset kita bahwa kita ini tidak lagi zaman feodal melainkan jaman milenial. Jadi kita harus imbangkan karena siapa yang akan mengembangkan kebudayaan dan mengajak generasi anak cucu kita jika tidak orang orang tua, ketika ada acara adad budaya yang menyangkut lampung pesisir itu seyogyanya dukungan penuh bagi masyarakat," ungkap Gandun.
Kesempatan tersebut, Gandung mengucapkan terimakasih kepada seluruh yang hadir ditempat tersebut, "Saya ucapkan terimakasih atas kehadirannya yang dapat menyempatkan diri bisa ikut menghadiri acara ini," pungkasnya.
Acara di lanjutkan dengan pelepasan melawai yang di lepas dengan meriah, oleh Kepala Dinas Kebudayaan Gandung Hartadi dengan secara simbolis di iring ke tepi pantai dengan tujuan mencari ikan di lautan. (Saripudin/Misbah Hidayat/Heru Herwanda)
di Taman Wisata Muara Indah Kotaagung, Selasa (9/10/2018) pagi.
Melawai ini merupakan rangkaian acara Parade Nusantara yang sebelumnya sudah di adakan di bulan Agustus 2018. Awal rangkaian kegiatan pertama telah dilakukan Festival desain Batik Tanggamus dan pegelaran Sandra tari tiga Provinsi yang diselenggarakan di Rest Area Gisting.
Dengan mengangkat tema "Dengan melawai kita mengangkat kembali tradisi kearifan lokal sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Tanggamus" dihadiri Kepala Dinas Pariwisata diwakilkan,
Dinas Perikanan diwakilkan, Dinas Lingkungan Hidup diwakilkan, Dinas Perhubungan diwakilkan, Kapolsek Kotaagung Agung AKP Syafri Lubis mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si, Danramil Kotaagung Kapten Yuliani Abri, Camat Kotaagung diwakili, perwakilan Lurah Baros, seluruh perwakilan Kepala Adat pesisir, Tokoh masyarakat, Toko Agama dan Para dewan Guru dan murid.
Kapolsek Kota Agung AKP Syafri Lubis mengungkapkan, selain hadir Polsek Kota Agung juga menggelar pengamanan, guna memastikan kegiatan berjalan lancar.
"Pengamanan dilaksanakan baik secara terbuka dan tertutup," ungkap AKP Syafri Lubis di lokasi pengamanan.
Sementara, dalam sambutannya Kepala Dinas Kebudayaan Gandung Hartadi mengatakan, berdasarkan Undang Undang No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan akan melaksanakan bagian amanat Undang Undang tersebut, salah satunya kembali melaksanakan tradisi yang sudah punah di jaman sekarang.
"Kegiatan melawai ini bertujuan untuk mengangkat tradisi lokal dan menggali seni dan budaya menjadi sebuah tradisi yang dikenalkan dan dilaksanakan kembali kepada masyarakat Kabupaten Tanggamus, agar supaya anak cucu dan generasi penerus ini tetap mengenal tradisi itu," ujar Gandung.
Disamping itu juga, lanjutnya, sebagai ikon melestarikan kebudayaan serta menghidupkan kembali dan menyatukan tradisi yang ada, yang dapat membentuk karakter bangsa. Melawai juga merupakan tradisi masyarakat pesisir Lampung kabupaten Tanggamus. Karena kehidupan suku lampung ini hidupnya suka bergotong royong yang salah satunya gotong royong mencari ikan yaitu melawai, yang dilaksanakan pada saat masyarakat melakukan Nayuh/hajatan.
Lanjutnya, disamping menjadi kegiatan yang dikembangkan juga dikemas dalam bentuk wisata, sehingga bisa mendukung sepenuhnya program kegiatan pariwisata Ratu, dan ikut memprogramkan Aksi 55 Asik tentang kebudayaan dan kebhinekaan yang tercantum dalam program tersebut.
"Mari kita bangkitkan kembali seni tradisi supaya anak-anak kita nantinya mengerti akan budaya, serta merubah manset kita bahwa kita ini tidak lagi zaman feodal melainkan jaman milenial. Jadi kita harus imbangkan karena siapa yang akan mengembangkan kebudayaan dan mengajak generasi anak cucu kita jika tidak orang orang tua, ketika ada acara adad budaya yang menyangkut lampung pesisir itu seyogyanya dukungan penuh bagi masyarakat," ungkap Gandun.
Kesempatan tersebut, Gandung mengucapkan terimakasih kepada seluruh yang hadir ditempat tersebut, "Saya ucapkan terimakasih atas kehadirannya yang dapat menyempatkan diri bisa ikut menghadiri acara ini," pungkasnya.
Acara di lanjutkan dengan pelepasan melawai yang di lepas dengan meriah, oleh Kepala Dinas Kebudayaan Gandung Hartadi dengan secara simbolis di iring ke tepi pantai dengan tujuan mencari ikan di lautan. (Saripudin/Misbah Hidayat/Heru Herwanda)